Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Mantan Gubernur Jakarta, Anies Baswedan, mengungkapkan cerita di balik julukan ‘Anak Abah’ yang melekat padanya sejak masa kontestasi Pilpres 2024 lalu. Dalam perbincangan di podcast Merry Riana yang diunggah di akun YouTube resminya pada Ahad, 6 Oktober 2024, Anies mengisahkan awal mula sebutan tersebut.
Cerita di Balik Anak Abah
Anies mengungkapkan, julukan ‘Anak Abah’ pertama kali muncul ketika Merry Riana berbincang bersama istrinya, Fery Farhati, dan putrinya, Mutiara Annisa. Kala itu, Anies meminta izin kepada Mutiara, tentang panggilan Abah. "Miss Merry sebutkan, 'Tia, boleh nggak Abah dipanggil sama orang lain Abah?'” kata Anies. Saat itu, Mutiara Baswedan menyatakan tak keberatan.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Politikus yang pernah menjabat sebagai Menteri Pendidikan dan Kebudayaan pada Kabinet Kerja itu kemudian membenarkan, karena jawaban putrinya di podcast kala itu—sekarang ada nama panggilan ‘Abah’ yang disematkan pada Anies.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Anies merujuk ke podcast Merry Riana yang diunggah pada November 2023, ketika Fery dan Mutiara berbagi pengalaman keluarga dan perjalanan politik Anies. Julukan ‘Anak Abah’ akhirnya menjadi populer di kalangan pendukung Anies selama masa kampanye.
Doa dan Harapan Merry Riana
Merry Riana juga mengenang percakapan tersebut dengan penuh makna. Ia mengingat bagaimana Fery dan Mutiara menyebutkan ‘Anak Abah’ dalam konteks dukungan mereka kepada Anies. "Anak Abah itu berawal dari obrolan di situ ya, luar biasa," ucap Merry.
Ia melanjutkan, pada saat itu Mutiara juga sempat melontarkan pertanyaan padanya, “Andaikan Miss Merry itu adalah Anak Abah, apa yang ingin disampaikan?” kata Merry. Motivator sekaligus penulis buku itu lalu napak tilas perihal jawabannya kala itu.
Merry mengingat, ia berterima kasih karena Anies Baswedan sudah memilih jalan yang tidak mudah dalam berpolitik. “Saya mendoakan agar beliau menjaga hati dalam prosesnya, jangan sampai terdistraksi, jangan sampai terintimidasi,” ujarnya. Anies pun mengaku, doa yang disampaikan Merry saat itu adalah doa yang ia aminkan.
Dukungan Setia Anak Abah
Hingga saat ini, julukan ‘Anak Abah’ tidak hanya merujuk pada panggilan keluarga, tetapi juga kepada para pendukung setia Anies yang terus mengawal perjalanan politiknya. Julukan ini kian melekat saat masa kampanye Pilpres 2024, ketika Anies melenggang sebagai calon presiden nomor urut 01—berpasangan dengan Muhaimin Iskandar sebagai calon wakil presiden.
Selama masa kampanye, Anies juga mendapat dukungan dari beberapa partai politik, termasuk Partai NasDem, PKS, dan PKB. Namun, harapannya untuk kembali bertarung di Pilkada Jakarta 2024 kandas ketika Mahkamah Konstitusi menetapkan ambang batas yang memungkinkan PDIP untuk mengusung calon sendiri.
Akhirnya, PDIP menetapkan Pramono Anung sebagai calon gubernur dan Rano Karno sebagai wakilnya, mengakhiri spekulasi tentang kemungkinan Anies kembali ke panggung politik Jakarta.
YOUTUBE