Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
TEMPO.CO, Jakarta - Babymoon termasuk tren wisata yang hampir mirip bulan madu atau honeymoon. Perbedaan bulan madu dan babymoon ini soal momentum saja. Bulan madu adalah menikmati waktu luang untuk menikmati masa baru menikah. Sedangkan babymoon masa liburan pasangan suami istri sebelum mereka menjadi orang tua.
Apa itu babymoon?
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
Mengutip Healthline, babymoon mirip dengan bulan madu, karena itu sebagai traveling untuk liburan perayaan. Aktivitas ini akan menikmati waktu setelah menikah. Waktu berkualitas bersama pasangan sebelum kelahiran bayi. Tren ini semakin populer, karena setelah bayi lahir, hanya ada sedikit kesempatan, bahkan sulit untuk menikmati liburan.
Beberapa pasangan merencanakan babymoon sebelum kelahiran anak pertama. Pasangan suami dan istri bisa merencanakan liburan satu pekan atau lebih singkat lagi. Jika tak ingin bepergian jauh, bisa saja merencanakan staycation yang dekat dari rumah. Idenya untuk menikmati waktu santai yang romantis dengan pasangan.
Waktu babymoon
Tak ada aturan yang memastikan waktu babymoon. Biasanya pasangan merencanakan perjalanan atau waktu ini kapan pun mau.
Mengutip dari Verywell Family, biasanya pasangan bepergian babymoon pada akhir trimester kedua. Ini memungkinkan untuk pergi ketika merasa lebih baik. Gejala kehamilan sebagian besar bisa diterima untuk melakukan perjalanan. Itu juga termasuk ide baik untuk merencanakan babymoon sebelum trimester ketiga, ketika cenderung merasa lelah dan tak nyaman.
Babymoon waktu yang tepat bukan hanya merajut hubungan kembali dengan pasangan, tapi juga menjernihkan pikiran dan bersantai. Waktu liburan ini untuk berfokus tanpa pekerjaan atau gangguan lainnya. Jika memasuki peran baru sebagai orang tua akan ada tuntutan ketika bayi lahir.
Ikuti berita terkini dari Tempo di Google News, klik di sini.