Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Yogyakarta - Salah satu museum sejarah yang bisa jadi referensi kunjungan wisata saat berada di Yogyakarta tak lain Museum Sandi Kotabaru. Museum yang berlokasi di Jalan Faridan M. Noto nomor 21 Kotabaru, Kecamatan Gondokusuman Kota Yogyakarta itu berjarak sekitar satu kilometer saja di sisi tenggara monumen Tugu Jogja atau persis di tengah Kotabaru yang kental atmosfer indis-nya.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
"Untuk berkunjung ke Museum Sandi, ini wisatawan tidak dipungut biaya," kata Kepala Museum Sandi Setyo Budi Prabowo, Ahad, 14 Mei 2023.
Museum Sandi Simpah Benda Bersejarah tentang Ilmu Kriptografi
Setyo menambahkan, museum yang menyimpan benda bersejarah tentang ilmu kriptografi dan satu-satunya museum sandi di Indonesia itu saat ini masih beroperasi pukul 09.00-15.00 WIB. "Namun mulai Juni 2023, pengunjung bisa berkunjung hingga malam hari, sembari menikmati suasana indische di Kotabaru saat malam," kata Setyo. Para pengunjung akan didampingi edukator museum yang menjelaskan fungsi dan keberadaan koleksi museum itu.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Koleksi di museum yang bernuansa kolonial ini cukup lengkap. Di antaranya koleksi sandi di zaman klasik sebelum Masehi yang banyak digunakan oleh kerajaan-kerajaan. Selain itu adapun beberapa koleksi lainnya diantaranya koleksi mesin sandi mekanik, mesin sandi dari luar negeri, bahkan mesin sandi satu-satunya yang dibuat oleh orang Indonesia.
Mesin sandi SR64 koleksi Museum Sandi di Yogyakarta. Dok.istimewa
Satu koleksi langka di museum itu misalnya Mesin SR 64 atau kepanjangan Sandi Roebiono Kertopati yang dibuat pada tahun 1964 dan merupakan mesin sandi pertama yang dibuat oleh orang Indonesia untuk memberi pesan agar tidak diketahui musuh. Alat sandi itu menggunakan metode semi elektronik dengan menggunakan pin hil dan ujicobanya dibuat sebanyak 64 unit saja saat itu.
Diorama Suasana Pengiriman Berita
Selain itu di museum itu pengunjung juga bisa melihat diorama suasana pengiriman berita saat terjadi Agresi Militer II yang berlokasi di Sumatera Barat saat itu. Alat komunikasi saat itu menggunakan morse metode komunikasi dengan kawat dan pin yakni titik dan strip. Digambarkan sebuah rumah yang merupakan markas kirim terima berita menggunakan morse saat zaman itu.
Museum Sandi Kotabaru ini memiliki dua lantai dan sembilan ruang seperti ruang introduksi, ruang Agresi Militer I, Ruang Agresi Militer II, Ruang Merdeka, Ruang Nusantara, Ruang Edukasi, Ruang Tokoh, dan Ruang Sandi Global.
Museum Sandi di Kotabaru itu sendiri sebelumnya ditempatkan di basement Museum Perjuangan dan sudah berdiri sejak tahun 2008. Namun seiring berjalannya waktu, Museum Sandi pada tahun 2013 mendapat tempat yang selaras dengan sejarah berdirinya Republik Indonesia di wilayah Kotabaru.
Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram "https://tempo.co" Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu