Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
TEMPO.CO, Jakarta - Kawasan Sham Shui Po, salah satu distrik wisata di Hong Kong, kerap dijuluki little Indonesia. Ini terjadi lantaran warga Tanah Air gemar mengunjungi kawasan kota berkembang yang berjarak 30 kilometer dari Bandara Internasional Hong Kong tersebut.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
Hal itu diakui oleh Regional Director South East Asia Hong Kong Tourism Board Raymond Chan. Chan mengatakan 500 ribu turis Indonesia yang berkunjung ke Hong Kong tahun lalu menempatkan Sham Shui Po sebagai kota wajib kunjung.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
Seperti distrik lainnya, Sham Shui Po yang beralamat di Pulau Kowloon memiliki akses yang lengkap. Baik dari sisi transportasi maupun akomodasi. “Hampir semua wilayah di Hong Kong menyediakan transportasi terintegrasi yang beroperasi tiap jam,” ujar Chan dalam konferensi pers yang digelar Hong Kong Tourism Board di Hotel Westin, Kuningan, Jakarta Selatan, Selasa, 31 Juli 2018.
Sham Shui Po menjadi lokasi yang ideal bagi turis Indonesia. Selain mudah diakses, kota ini merupakan surga belanja. Ada tiga jalan di sana yang menawarkan beragam barang berharga murah. Di Ap Liu Street, wisatawan bisa menjajal belanja gawai. Jalan itu merupakan sentra penjualan gadget dan barang elektronik. Ada pula penjual koin lama dan barang-barang antik.
Lalu ada Fabric Street. Di jalan ini, wisatawan dapat belanja kain atau baju dengan kualitas dan harga yang beragam. Toko-toko di sana akan melayani pelanggan dengan kuantitas pembelian yang tak terlalu besar.
Di tiap gang, ruko-ruko di sana menjual barang berbeda. Misalnya Cheung Sha Wan Road. Pedagang akan menjajakan pakaian-pakaian yang fashionable. Adapun di Ki Lung Street, para pedagang menjajakan beragam jenis kancing. Sedangkan di Tai Nan Street, dijual berbagai material kulit.
Jalan ketiga yang populer di kalangan wisatawan Indonesia di Sham Shui Po adalah Fuk Wing Street. Toko ini menjual beragam mainan. Harganya diakui murah. Banyak kolektor action figure dari Tanah Air yang sengaja datang untuk belanja.
Selain wisata belanja, Sham Shui Po dilirik wisatawan Indonesia karena tiap sudut jalannya menyajikan pemandangan yang Instagenic atau Instagramable. Kota dengan koridor yang diapit toko-toko tua itu tampak meriah dengan pengecatan mural dan gravity.
Sham Shui Po juga populer dengan kuliner asli dan khas Kota Hong Kong. Tak sedikit toko yang menjajakan makanan halal. Harganya pun sesuai dengan kantong. Kuliner tersaji dalam ragam street food maupun restoran mewah. Adapun makanan yang kerap diburu adalah dimsum, dessert, dan beef noodle khas Hong Kong.
FRANCISCA CHRISTY ROSANA