Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

hiburan

Mengenal Mikoshi, Arak-arakan Miniatur Kuil Khas Jepang yang Dilakukan saat Panen

Mikoshi yang berarti "kuil portabel" merupakan pertunjukan miniatur kuil yang diarak berkeliling dengan tandu oleh puluhan orang.

16 September 2024 | 21.00 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Parade Mikoshi atau arak-arakan khas Jepang menjadi salah satu suguhan yang mencuri perhatian pengunjung festival budaya Jepang Jak-Japan Matsuri 2024 yang berlangsung pada 14-15 September 2024 di Plaza Parkir Timur Senayan, Jakarta. Mikoshi yang berarti "kuil portabel" merupakan pertunjukan miniatur kuil yang diarak berkeliling dengan tandu oleh puluhan orang.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Ketua pertunjukan mikoshi di JJM 2024, Amagasa Tosiho, mengungkapkan bahwa arak-arakan mikoshi ini merupakan sebuah tradisi masyarakat Jepang sebagai bentuk rasa syukur mereka kepada dewa atas hasil panen yang didapatkan.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

“Mikoshi ini dilakukan sekali dalam satu tahun, saat panen di musim gugur untuk terima kasih kepada Tuhan (dewa)," kata dia. 

Mikosi Diarak Keliling

Amagasa menambahkan, mikoshi akan dibawa berkeliling kota untuk memanggil dewa. Miniatur kuil ini disiapkan untuk tempat dewa beristirahat saat datang.  

Selama parade berlangsung, mikoshi tersebut dibawa dengan cara diguncang dan diayunkan dengan iringan tabuhan genderang atau taiko dan beberapa alat musik tradisional Jepang lainnya. Amagasa menyebutkan bahwa hal tersebut dilakukan sebagai isyarat kepada Dewa untuk ikut bersama mereka di festival tersebut. 

“Mikoshinya nanti digotong beramai-ramai, dewa akan dipanggil dengan 'gong gong gong' agar Tuhannya turun dan masuk ke kuilnya,” kata dia sambil menirukan suara genderang yang ditabuh selama parade berlangsung.

3 Jenis Mikoshi

Amagasa juga menjelaskan bahwa terdapat 3 jenis mikoshi yang diarak selama festival. Ketiganya memiliki aturan sendiri, yakni kuil paling kecil diarak oleh anak-anak, yang ukuran sedang khusus untuk perempuan, dan mikoshi paling besar diperuntukkan bagi laki-laki dewasa.

Hal unik di Parade Mikoshi JJM 2024 adalah puluhan orang Indonesia ikut berpartisipasi dalam mengarak tandu kuil mengelilingi arena festival, mulai dari anak-anak hingga orang dewasa. Ini adalah salah satu bentuk pertukaran budaya antara Jepang-Indonesia, orang Indonesia yang ikut berpartisipasi bisa mempelajari langsung tradisi mikoshi. Harapannya adalah hubungan antara Indonesia dan Jepang semakin erat serta bisa menciptakan pemahaman dan apresiasi yang lebih dalam terhadap warisan budaya masing-masing.

WILNA LIANA AZ ZAHRA

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus