Scroll ke bawah untuk membaca berita

Logo
Perjalanan

Monako yang Berjejal Destinasi Wisata

Monako negeri terkecil di duni aini disesaki dengan berbagai destinasi wisata, dari marina, sirkuit balap F1, hingga kasino.

31 Agustus 2019 | 14.22 WIB

Superyacht dan kapal pesiar mewah lainnya, terlihat bersandar di dermaga Pelabuhan Hercule. Tidak jauh dari sana pemandangan sirkuit Monte Carlo, salah satu sirkuit yang berada di tengah kota Monaco, 18 Mei 2015. Andrey Rudakov/Getty Images
Perbesar
Superyacht dan kapal pesiar mewah lainnya, terlihat bersandar di dermaga Pelabuhan Hercule. Tidak jauh dari sana pemandangan sirkuit Monte Carlo, salah satu sirkuit yang berada di tengah kota Monaco, 18 Mei 2015. Andrey Rudakov/Getty Images

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

TEMPO.CO, Jakarta - Undian Liga Champions musim 2019-2020 dihelat di Monako pada 30 Agustus lalu. Negeri itu memang langganan berbagai event olahraga dunia. Bahkan Monako merupakan salah satu seri utama balap mobil F1, yang diakui paling sulit. Pasalnya sirkuit yang menggunakan jalan raya kota ini sempit dan sulit untuk saling mendahului.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

Negeri mini ini menjadikan pariwisata dan perbankan sebagi pemasukan utama. Negeri seluas hanya 2,2 km2 dengan panjang garis pantai 4 km itu, menampung puluhan destinasi wisata. Debut Monako sebagai destinasi wisata, ketika pada tahun 1800-an dibangun kasino pertama di Monte Varlo. Selain wisata negeri itu mengelola perputaran uang 100 miliar Euro dalam perbankannya. Nah bila bertandang ke Maroko, jangan lewatkan destinasi-destinasi ini.  

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Monte Carlo

Inilah sepotong kemewahan dan glamor dari masa 200 tahun yang lalu masih terasa. Monte Carlo adalah rumah judi yang dibangun pada tanun 1800-an. Pada abad itu, Monte Carlo menyihir orang-orang kaya dari berbagai negara dunia untuk datang. Mereka harus menempuh lautan berbadai atau jalan darat, hanya demi Monte Carlo. Hingga saat ini, Monte Carlo tetap jadi destinasi wisata judi dan pelesiran orang-orang kaya dunia, jet set, para pangeran, dan sosialita lainnya.

Dari teras Place du Casino – rumah judi di Monte Carlo – Anda bisa melihat panorama Laut Tengah, Mediterania. Bersantai kian sempurna di tiga restoran berbintang Michelin. Monte-Carlo bersimpangan dengan dua bulevar elegan: Boulevard Princesse Charlotte di barat dan Boulevard des Moulins di ujung barat daya. Di sepanjang bulevar itu terdapat pusat perbelanjaan modis, seperti Avenue de la Costa dengan butik-butik mewahnya. Gedung Opera juga berada di distrik itu.

Palais du Prince

Berada di Le Rocher – The Rock -- yang indah, Palais du Prince adalah rumah bagi monarki tertua di dunia. Keluarga bangsawan Genoa, Grimaldi, mendirikan Monako pada 1297 setelah mereka merebut tanah dari Republik Genoa. Awalnya dibangun pada abad ke-13 sebagai benteng Genoa, benteng ini direnovasi selama berabad-abad dan diubah menjadi istana bergaya Louis-XIV yang mewah.

Palais du Prince adalah tempat tinggal pribadi tetapi terbuka untuk umum pada waktu-waktu tertentu tahun ini. Pengunjung dapat melihat galeri Italia mewah dengan lukisan dinding abad ke-16 dan 17; "Blue Room" berlapis emas yang menampilkan dekorasi biru dan emas yang megah; Mazarin Room berpanel kayu; dan Throne Room bergaya Kekaisaran, yang memiliki perapian Renaissance yang mengesankan. 

Di istana ini terdapat Kapel Palatine yang dibangun pada abad ke-17 dan teras utamanya yang terdiri dari tangga ber marmer Carrara abad ke-17 yang monumental. Pada bulan Juli dan Agustus pada beberapa hari Minggu dan Kamis, Orkestra Monte-Carlo Philharmonic menggelar konser musik klasik di teras ini. Tradisi lain dari Sovereign House adalah pergantian jaga pasukan istana, Changing of the Guard berlangsung setiap hari pukul 11.55 pagi di depan istana. Upacara yang disebut Compagnie des Carabiniers du Prince ini dilakukan oleh Pengawal Istana yang sangat terlatih dan didampingi oleh paduan musik militer: Orchester des Carabiniers du Prince.

Museum Oseanografi yang menyimpan koleksi maritim Pangeran Albert I. Foto: planetware.com

Musée Oceanographique

Di bibir tebing Le Rocher terdapat Musée Oceanographique. Berdiri megah di atas tebing setinggi 90 meter, museum ini merupakan museum bahari tertua di dunia. Dibangun oleh Pangeran Albert I, kakek buyut H.S.H. Pangeran Albert II, dan dibuka pada tahun 1910. Museum Oseanografi ini menyimpan karya ilmiah dan berbagai penemuan dari eksplorasi Pangeran Albert I dan penemuan Jacques-Yves Cousteau.

Selain koleksi kelautannya yang melimpah, Musée Oceanographique memiliki akuarium berisi spesies ikan langka dan kehidupan laut dalam bentuk dan warna yang luar biasa. Ada tiga Akuarium: Akuarium Tropis, Akuarium Mediterania, dan Shark Lagoon. Lebih dari 6.000 spesimen berenang di sekitar 100 kolam, direkonstruksi sebagai habitat alami mereka termasuk terumbu karang. Ada juga Turtle Island dan Touch Tank di mana pengunjung dapat merasakan landak laut, membelai bintang laut, atau bahkan menggendong bayi hiu. Lalu, dari La Terrasse Restaurant di teras atap, pengunjung bisa menikmati pemandangan panoramik garis pantai dan laut yang luar biasa. Pada hari yang cerah, dimungkinkan untuk melihat sampai ke Riviera Italia.

Jardin Exotique

Salah satu hal paling menyenangkan untuk dilakukan di Monako adalah mengunjungi Jardin Exotique yang indah. Tamannya berada di area Fontvieille (bagian yang lebih modern) dari Monako -- di luar pusat bersejarah. Bagi pengunjung yang datang dengan mobil, ada tempat parkir di atas taman di 63 Boulevard du Jardin Exotique. Bertengger di tebing curam yang menghadap ke Mediterania, Jardin Exotique atau kebun eksotik adalah tempat yang mewah dengan tumbuh-tumbuhan yang subur dan pemandangan laut yang memukau. 

Karena cuaca yang nyaman dan konsistensi sinar matahari di lereng bukit ini, memungkinkan tanaman tropis tumbuh subur. Dibuka pada tahun 1933, kebun-kebun tersebut memiliki koleksi pohon dan bunga dari Afrika dan Amerika Latin hingga Amerika Serikat dan Meksiko. Berbagai macam sukulen tumbuh subur di iklim ideal ini. Kebun-kebun dirawat dengan hati-hati dan memanjang secara dramatis di sepanjang lereng tebing yang terjal. 

Taman Eksotis juga memiliki Gua Observatorium yang penuh dengan stalaktit dan stalagmit. Sekitar gua pernah dihuni oleh manusia prasejarah. Tur gua yang dipandu tersedia setiap jam, mulai pukul 10.00 hingga satu jam sebelum penutupan. Untuk mempelajari lebih lanjut tentang era prasejarah dan sejarah peradaban awal, kunjungi Museum Antropologi di taman. Museum ini mencakup koleksi koin dan benda-benda ornamen dari zaman pra-Romawi dan Romawi.

Kebun Eksotik menyimpan koleksi tanaman wilayah tropis Amerika Latin dan Afrika. Foto: Sylvain Leprovost/planetware.com

Katedral

Katedral bergaya Romawi-Bizantium ini dibangun dari batu-batu putih yang mencolok dari La Turbie di dekatnya. Katedral adalah tempat pemakaman keluarga Kerajaan Monako termasuk Pangeran Rainier dan Putri Grace. Meskipun katedral ini relatif modern (dibangun antara 1875 dan 1884), interiornya memiliki altarpiece dari pelukis Niçois Louis Bréa yang berasal dari tahun 1500.

Fitur penting lainnya dari tempat kudus ini adalah tahta Episkopal dari marmer putih Carrara. Katedral ini memiliki organ agung yang mengesankan dan hanya dipakai untuk layanan keagamaan serta pertunjukan musik rohani. Setiap hari Minggu pukul 10 pagi dari bulan September hingga Juni, misa dinyanyikan oleh "Les Petits Chanteurs de Monaco" dan "Paduan Suara Katedral." Katedral ini terbuka untuk umum dan ditutup selama layanan keagamaan. 

Les Jardins Saint-Martin

Menghadap perairan biru Laut Mediterania yang tenang, Les Jardins Saint-Martin terletak di dekat Musée Océanographique dan akan menjadi pelengkap yang ideal untuk mengunjungi museum. Taman fitur patung yang memperingati Pangeran Albert I yang terkenal sebagai peneliti kelautan. Taman Saint-Martin membentang di sepanjang pantai di sekitar semenanjung Le Rocher dengan tebing curam yang menghadap ke laut.

Taman dramatis ini menampilkan spesies eksotik dan bunga-bunga cerah yang tumbuh subur di bawah sinar matahari Mediterania. Taman ini memiliki kolam kecil, air mancur, dan sudut pandang yang indah. Ada bangku yang ditempatkan di tempat yang tepat untuk bersantai dan menikmati pemandangan yang indah. 

Pembalap Ferrari Felipe Massa menjalani sesi latihan ke-3 di Sirkuit Monako, Sabtu (23/5). Balapan akan di gelar pada hari Minggu besok. (AP Photo/Claude Paris)

Grand Prix F1 Monaco

Balapan Grand Prix Formula Satu Monaco yang terkenal berlangsung di Monte-Carlo setiap tahun pada akhir pekan terakhir di bulan Mei. Ini adalah satu-satunya balap mobil di dunia yang diadakan di jalanan kota. Rutenya dimulai dari Boulevard Albert 1 ke arah Place du Casino dan di tikungan yang mengerikan di depan Monte-Carlo Fairmont Hotel. Diselenggarakan oleh Automobile Club of Monaco, Monaco Grand Prix adalah salah satu acara olahraga paling populer di dunia. Jalanan sempit tidak ideal untuk mobil balap, tetapi perlombaan berlanjut demi tradisi (sudah berlangsung sejak awal abad ke-20).

Opéra de Monte-Carlo (Salle Garnier)

Gedung Opera Monte-Carlo terdapat di Place du Casino, lapangan publik yang mewah di lingkungan yang paling glamor di Monako. Dikelilingi oleh pohon-pohon palem, alun-alun yang indah ini memiliki air mancur yang mengesankan dan teras dengan pemandangan garis pantai yang luar biasa. Gedung Opera sangat pas dengan pemandangan elegan ini. Dibangun pada tahun 1878, ia dirancang oleh Charles Garnier, arsitek Opera House di Paris. Auditorium Gedung Opera, yang disebut "Salle Garnier" seluruhnya didekorasi dengan warna merah dan emas, berhias relief-relief yang rumit, lukisan dinding yang luar biasa, dan patung-patung yang mencolok. Salle Garnier diresmikan oleh Sarah Bernhardt pada tahun 1879.

Monaco Harbor

Berada di kaki tebing, Monako Harbor adalah pelabuhan yang sibuk dengan kapal pesiar. Pelabuhan berbentuk persegi (Port de la Condamine) dibangun antara 1901 dan 1926 untuk menyediakan tempat berlabuh bagi sejumlah kapal pesiar besar. Banyak kapal pesiar mewah berlabuh di sini, termasuk kapal pribadi Pangeran. Seperti yang diharapkan sebagai ibu kota kapal pesiar, Monako memiliki yacht club mewah: Yacht Club de Monaco di Quai Louis II menyatukan lebih dari 1.600 anggota (pemilik kapal pesiar pribadi) dari 66 negara yang berbeda. Klub Yacht dipimpin oleh Pangeran Sovereign Albert II HSH, yang mendirikan klub pada tahun 1953. Sesuai dengan citra profilnya yang tinggi, klub menyelenggarakan acara-acara seperti pelayaran kapal pesiar, balapan, pameran kapal pesiar dua tahunan, dan Fête de la Mer (festival olahraga air dan kegiatan maritim).

Monaco Harbor meskipun kecil keanggotaannya berasal dari 66 negara. Foto: Trish Hartmann

Nouveau Musée National de Monaco

Nouveau Musée National Monako dilengkapi dua vila yang terpisah, Villa Paloma di dekat Exotic Gardens dan Villa Sauber di Avenue Princess Grace. Museum ini dihiasi seni kontemporer dengan pameran lukisan, gambar, dan fotografi avant-garde. Sejak 2009, museum ini juga memiliki koleksi tambahan seni rupa, termasuk lukisan, foto, kostum, benda-benda dekoratif, patung dan model arsitektur.

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus