Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Situ Gunung Suspension Bridge atau Jembatan Gantung Lembah Purba, Sukabumi, Jawa Barat, menjadi salah satu atraksi yang patut dicoba sekali seumur hidup. Jembatan ini membentang sepanjang 535 meter, lebar 1,8 meter, dan tinggi lebih dari 100 meter di atas permukaan tanah. Menurut situsnya, jembatan gantung ini merupakan yang terpanjang di Asia Tenggara.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Pertengahan Juni lalu, Tempo menjajal berjalan di atasnya pada pagi hari. Jembatan ini merupakan salah satu atraksi utama di kawasan wisata Lembah Purba di Taman Nasional Gunung Gede Pangrango (TNGGP). Tapi karena pagi hari, pengunjung masih sepi. Hanya terlihat empat pelancong lokal dan tiga wisatawan asing di sana.
Harga Tiket
Untuk merasakan sensasi berjalan di jembatan gantung ini, pengunjung terlebih dahulu harus membeli tiket masuk di gerbang masuk Situ Gunung seharga Rp16.000 di hari kerja dan Rp18.500 di akhir pekan. Setelah itu, pengunjung masih harus membeli tiket untuk trekking di Lembah Purba di front office, dengan harga Rp50.000, Rp100.000, atau Rp300.000. Harga tiket ini menantukan fasilitas yang akan didapat, tapi semuanya melewati Jembatan Gantung Lembah Purba.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Jembatan gantung terpanjang di Asia Tenggara itu dicapai setelah naik kendaraan antar-jemput sekitar tiga menit. Tapi bagi yang membeli tiket Rp50.000, pengunjung harus berjalan kaki sejauh sekitar 300 meter melewati jalan berbatu yang cukup landai. Seorang petugas berjaga di dekat gerbang jembatan. Bukan hanya memeriksa tiket, petugas ini juga bertugas menghitung pengunjung karena kapasitas jembatan terbatas hanya 90 orang.
Situ Gunung Suspension Bridge Lembah Purba, Sukabumi. TEMPO/Mila Novita
Membentang di Atas Lembah
Sebuah gerbang kayu bertuliskan Jembatan Gantung Lembah Purba mengantarkan pengunjung berjalan memasukinya. Dari gerbang ini, jembatan terlihat membentang memanjang di atas lembah yang dipenuhi pepohonan. Jembatan ini tergantung pada tali baja, lantainya terbuat dari kayu yang disusun rapat. Di sisi kiri dan kanan sepanjang jembatan terdapat pengaman jaring baja setinggi dada orang dewasa.
Sekawanan monyet terlihat bergelantungan di tali jembatan, melompat ke pohon, lalu menyeberang ke tali jembatan di sisi satunya.
"Monyetnya nggak ganggu kok, lanjut saja," kata petugas penjaga gerbang yang melihat pengunjung tampak ragu melangkah. Benar saja, monyet-monyet itu cuek saat para pengunjung lewat.
Berjalan di jembatan gantung ini membuat jantung berdebar pada awalnya. Tapi ketika berjalan pelan-pelan, perasaan itu hilang meski sesekali muncul lagi saat jembatan bergoyang karena langkah kaki.
Pemandangan dari Jembatan
Berada di ketinggian, pejalan kaki bisa melihat pemandangan luas Lembah Purba dari ketinggian. Terdengar suara aliran air sungai dari bawah, tetapi tidak terlihat karena tertutup pepohonan tinggi. Sesekali terdengar suara burung berkicau dari kejauhan.
Sebenarnya hanya butuh waktu kurang dari 10 menit untuk melewati jembatan sepanjang 535 meter ini. Tapi karena pemandangan indahnya sayang dilewatkan, pengunjung bisa berhenti beberapa kali untuk mengambil foto atau video dari jembatan.
Jalan Pintas ke Air Terjun
Jembatan ini awalnya dibuat sebagai jalan pintas untuk menuju air terjun di Lembah Purba. Ada dua air terjun populer di Lembah Purba, yakni Curug Sawer dan Curug Kembar. Sebelum ada jembatan ini, perjalanan ke air terjun melewati jalan memutar sehingga butuh waktu berjam-jam.
Jembatan gantung Lembah Purba di Situ Gunung ini baru dibuka pada 2023. Sebelumnya, Lembah Purba memiliki satu jembatan sepanjang 243 meter, seperti di keterangan situs resminya. Namun, jembatan ini mengalami kerusakan karena kayu yang keropos sehingga dibangun jembatan baru yang lebih panjang.
Tertarik merasakan sensasi berjalan di atasnya? Wahana Suspension Bridge Situ Gunung Lembah Purba buka setiap hari mulai pukul 07.00 hingga 17.00.