Scroll ke bawah untuk membaca berita

Logo
Seleb

Titiek Puspa Syuting 3 Episode Lapor Pak! Sebelum Meninggal

Putri tertua Titiek Puspa mengungkapkan kronologi ibunya mengalami pendarahan otak hingga meninggal. Titiek sempat menyelesaikan 3 episode Lapor Pak!.

10 April 2025 | 23.58 WIB

Titiek Puspa. Dok. Tempo/Nurdiansah
Perbesar
Titiek Puspa. Dok. Tempo/Nurdiansah

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

TEMPO.CO, Jakarta - Kronologi penyanyi legendaris, Titiek Puspa mengalami pendarahan otak hingga meninggal pada Kamis sore, 10 April 2025 diungkap putri kandungnya, Petty Tunjungsari Murdago. Menurut putri sulung Titiek Puspa ini, semua berawal saat ibu dari para musisi Tanah Air itu jatuh pingsan pada 26 Maret 2025. Ia tak sadarkan diri saat mengikuti syuting program televisi "Lapor Pak!" di stasiun televisi Trans7.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

Pilihan Editor: Inul Daratista: Semangat Titiek Puspa Sulit Ditiru

Titiek Puspa Selesaikan Syuting 3 Episode Lapor Pak!

Saat jatuh pingsan Titiek dilarikan di Medistra pukul 20.00 WIB. "Alhamdulillah Eyang Titiek Puspa sudah menyelesaikan tiga episode Lapor Pak! di Trans7," kata Petty, di rumah duka, Jalan Pancoran Timur Raya Nomor 21, Pancoran, Jakarta Selatan, setelah jenazah ibunya disalatkan, Kamis malam, 10 April 2025.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Saat dibawa ke RS Medistra usai pingsan, diketahui pembuluh darah di otak kiri Titiek pecah. "Operasi berjalan dengan baik, darahnya keluar dari otak kiri sangat banyak," kata Petty, 65 tahun.

Tiga hari setelah operasi Titiek tampak sadar dan terlihat sedikit membaik. Namun di hari keempat ia kembali meradang karena suhu panas tubuhnya naik. "Tapi memburuk lagi karena badannya panas," tutur Petty. Titiek Puspa meninggal dalam usia 87 tahun pada Kamis, 10 April 2025 pukul 16.25 setelah dua pekan dirawat di RS Medistra. 

Sudah Lama Berserah Diri

Melihat kondisi itu, Petty mahfum karena umur ibunya yang sudah sepuh. Bahkan, Titiek sendiri kerap mengatakan telah berserah kepada Tuhan atas kesehatan tubuhnya. "Tuhan silakan ambil saya kalau saya sudah tidak berguna," ucap Petty menirukan ucapan ibunya.

Petty menyatakan, selama 65 tahun ia mengenal sosok Titiek sebagai orang yang selama hidupnya selalu berusaha menjadi orang bermanfaat bagi sesama manusia. "Dalam bentuk berkesean," katanya.

Menurut Petty, sejak tiga tahun lalu, di dalam keluarga, kondisi Titiek Puspa memang sudah dikondisikan. "Kami keluarga memang harus menjaga beliau karena keluarga harus menjunjung prestasi maupun nama baiknya," kata dia.

Petty berterima kasih kepada masyarakat Indonesia karena sudah menikmati karya ibunya. Menurut dia, ibunya sangat berterima kasih kepada negara dan masyarakat Indonesia. "Karena mau menerima karya-karyanya yang kualitasnya tidak seberapa," kata Petty.

Petty mengatakan, apa yang diciptakan oleh Titiek adalah niatnya ingin menyenangkan masyarakat Indonesia. "Terima kasih telah menyertai profesi Eyang Titiek Puspa selama 72 tahun," kata dia kepada puluhan wartawan.

Ihsan Reliubun

Menjadi wartawan Tempo sejak 2022. Meliput isu seni dan budaya hingga kriminalitas. Lulusan jurnalistik di Institut Agama Islam Negeri Ambon. Alumni pers mahasiswa "Lintas"

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus