Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Mataram - Hujan mengguyur daerah Lombok, Nusa Tenggara Barat, sepanjang Jumat dan Sabtu, 5 - 6 Februari 2021. Hujan lebat mengakibatkan tanah longsor, pohon tumbang, dan tiang listrik roboh di sejumlah titik di Lombok.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Kantor Pencarian dan Penyelamatan atau SAR Mataram melaporkan pada Sabtu pagi, tebing di sepanjang jalan menuju kawasan wisata pantai Senggigi ambrol. Tepatnya di titik Cafe Alberto, Dusun Loco, Desa Senggigi, Kecamatan Batu Layar, Kabupaten Lombok Barat, NTB.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Tebing di pantai Senggigi tersebut longsor sepanjang 45 meter dan ketinggian 11 meter. "Untuk sementara jalan provinsi itu hanya bisa dilintasi satu jalur saja," kata juru bicara kantor SAR Mataram, I Gusti Lanang Wiswananda. Menurut dia, longsor terjadi akibat intensitas hujan yang cukup tinggi sejak sehari sebelumnya.
Hujan dengan intensitas tinggi disertai angin yang terjadi di Lombok dalam beberapa hari terakhir juga berdampak pada jaringan PLN. Beberapa tiang listrik roboh berakibat padamnya setrum di sejumlah wilayah.
Manager PLN Unit Pelaksana Pelayanan Pelanggan atau UP3 Mataram, Dony Noor Gustiarsyah mengatakan, selain tiang listrik di lokasi tebing yang longsor, terdapat 13 unit tiang listrik yang ambruk di titik lain. Sebarannya meliputi kawasan wisata Kuta, Lombok Tengah dan Sekotong Lombok Barat. Ini adalah wilayah yang terkena banjir pada Sabtu, 30 Januari 2021.
Sejumlah saluran kabel tegangan menengah juga putus akibat tanah longsor di Jalan Raya Senggigi, Dusun Mumbul Sari, Bayan dan Labuan Tereng, Lembar. Di Labuan Tereng, terdapat pohon tumbang karena puting beliung menimpa satu unit tiang listrik dan satu gardu.
Dony mengingatkan masyarakat di Lombok dan sekitarnya selalu waspada dan berhati hati. "Segera matikan listrik dari kwhmeter apabila banjir mulai masuk ke rumah," katanya. "Jangan menyentuh jaringan PLN di lokasi banjir."