Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Travis Scott meminta untuk diberhentikan dari litigasi yang luas atas bencana dua tahun lalu ketika berlangsung Festival Astroworld, Ia beralasan, keselamatan dan keamanan di acara bukanlah tugas artis yang sedang melakukan pertunjukan.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Dikutip dari Billboard, lebih dari 2.500 orang menggugat Astroworld, konser maut yang menyebabkan sepuluh orang tewas dan ratusan lainnya luka-luka setelah terjadi kerumunan massa pada pertunjukan Scott, 5 November 2021. Scott, bernama asli Jacques Bermon Webster II, Live Nation, dan penyelenggara lainnya secara hukum lalai dalam merencanakan acara tersebut. Mereka juga dituntut ganti rugi miliaran dolar.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Namun, dalam mosi yang diajukan pada Senin, 25 Maret 2024 di pengadilan Houston, pengacara Scott, Daniel Petrocelli berpendapat bahwa rapper itu tidak dapat dimintai pertanggungjawaban atas insiden tragis tersebut. Meskipun acara tersebut dipromosikan atas nama dan merek Scott, pengacaranya mengatakan dia hanyapemain di atas panggung yang tidak bertanggung jawab untuk memastikan keselamatan penonton.
Scott sempat trauma berat atas kejadian itu, ia mengungkapkan bahwa dia masih terbebani dengan tragedi dua tahun lalu. Tragedi itu terjadi karena penonton saling berdesakan di NRG Park, Houston, Texas.
Trauma Berat Travis Scott atas Kejadian Astroworld
Travis mengatakan tragedi Astroworld membuatnya hancur, bahkan mempengaruhi dirinya terutama saat mengerjakan album Utopia. Dia terus memikirkan bencana itu sepanjang waktu dan mengalami masa sulit dalam dua tahun terakhir.
"Para penggemar itu seperti keluarga saya. Anda hanya bersimpati pada orang-orang itu. Dan keluarga mereka," kata pria 32 tahun itu.
Tragedi Astroworld dan Album Utopia
Travis membutuhkan waktu berbulan-bulan untuk kembali bermusik. Sebab perasaan hancur itu mempengaruhi proses kreatifnya. Dia menjelaskan saat membuat musik, dia memikirkan banyak hal yang terjadi dalam hidupnya. Termasuk peristiwa itu berdampak pada keluarga dan lingkungan.
Namun bermusik juga menjadi bagian dari terapi bagi dirinya. Dia bisa menyalurkan sebagian energinya ke dalam produksi dan suara serta menyelesaikannya albumnya.
Travis juga membuat satu lagu khusus yang merujuk pada kejadian di Houston saat itu, yang berjudul 'My Eyes'. Dia menjelaskan lagu itu menyampaikan hal-hal yang dia hadapi sehari-hari, dan bagaimana hal tersebut disalahartikan, serta seluruh aspek kehidupannya. “Lagu itu emosional bagi saya, Itu salah satu lagu favoritku di album ini," katanya.
Setelah dua tahun berlalu, Travis juga ingin para penggemarnya mengetahui bahwa dia merasakan sakit, khawatir, dan memikirkan hal-hal yang dilihat sehari-hari. Setiap hari, ayah dua anak itu ingin menemukan perubahan dalam segala hal agar dapat membuat dirinya lebih baik.
Pengakuan Travis Scott tentang Peristiwa Astroworld
Travis Scott mengaku tidak dapat mendengar teriakan minta tolong dari penggemar saat kejadian itu. Kepada Good Morning America oada Desember 2021, mantan kekasih Kylie Jenner ini mengklaim sempat mengehentikan pertunjukan beberapa kali untuk memastikan para penggemarnya tetap aman. Akibat peristiwa itu, penyelenggara acara membatalkan acara hari berikutnya.
Pria pemilik nama Jacques Bermon Webster II juga berpotensi menghadapi tuntutan pidana. Namun keputusan dewan juri Texas pada 29 Juni 2023 menyatakan dia tidak bertanggung jawab atas peristiwa itu.
BILLBOARD| PEOPLE| TEMPO
Pilihan Editor: 2 Tahun Tragedi Astroworld Travis Scott Masih Terbebani Hingga Mempengaruhi Albumnya