Scroll ke bawah untuk membaca berita

Logo
Perjalanan

Wisatawan Ketapang Urban Aquaculture Menurun saat Lebaran

Salah satu penyebab kunjungan wisatawan hutan mangrove Ketapang Urban Aquaculture di Tangerang menurun karena minimnya berbagai fasilitas

10 April 2025 | 09.28 WIB

Suasana Wisata Hutan Mangrove Ketapang Urban Aquaculture di Mauk, Kabupaten Tangerang. TEMPO/Joniansyah Hardjono
Perbesar
Suasana Wisata Hutan Mangrove Ketapang Urban Aquaculture di Mauk, Kabupaten Tangerang. TEMPO/Joniansyah Hardjono

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

TEMPO.CO, Tangerang - Momentum libur Lebaran 2025 sebagian besar tempat wisata dipadati pengunjung dengan jumlah yang membludak. Tapi kunjungan wisatawan di  kawasan wisata hutan mangrove Ketapang Urban Aquaculture di Kecamatan Mauk, Kabupaten Tangerang, mengalami penyusutan. "Mengalami penurunan," ujar Manager Kawasan Ketapang Urban Aquaculture Ahdiyat Nuryasin, Rabu 9 April 2025. 

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

Pada periode libur Lebaran tahun ini, kata Ahdiyat, jumlah pengunjung Ketapang Urban Aquaculture mencapai 2.449 orang. Jumlah ini mengalami penurunan yang cukup signifikan jika dibandingkan periode libur Lebaran tahun lalu yang mencapai 3.302 orang. "Mengalami penurunan hingga 800 lebih pengunjung," ucapnya.  

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Dari trafik harian selama periode libur Lebaran tahun ini, jumlah pengunjung juga tergolong sedikit dan menurun. "Selama libur lebaran rata rata 300-500 pengunjung per hari, trafik tertingi terjadi pada 3 April 2025 yaitu 649 pengunjung," katanya.  

Ahdiyat mengakui, jumlah kunjungan ke kawasan wisata edukasi hutan bakau milik Pemerintah Kabupaten Tangerang yang dibuka 14 Januari 2023  itu terus mengalami penurunan. Tahun pertama dibuka kawasan wisata ini mampu menarik 1000-2000 pengunjung pada libur akhir pekan. Tapi tahun tahun berikutnya, jumlah pengunjung terus mengalami penurunan yang cukup drastis. "Pernah satu hari hanya 4-5 pengunjung," kata Ahdiyat.  

Kawasan Wisata Hutan Mangrove Ketapang Aquaculture di Mauk, Kabupaten Tangerang. TEMPO/JONIANSYAH HARDJONO

Ahdiyat mengakui, penurunan pengunjung terjadi karena minimnya berbagai fasilitas di kawasan edu wisata tersebut. Menurut dia, banyak pengunjung yang mengeluhkan udara di sekitar kawasan itu cukup panas, jauh dari pantai, tidak ada penginapan, tak ada wanaha bermain anak anak,  hingga spot foto yang itu itu saja." Jadi pengunjung yang sekali dua kali datang ke sini, besok besoknya tidak datang lagi, makanya semakin ke sini pengunjung terus turun," ucapnya. 

Soal penambahan fasilitas itu, kata Ahdiyat, pengelola kawasan yaitu PT Mitra Kerta Raharja (PT MKR) yang merupakan perusahaan induk perusahaan daerah Kabupaten Tangerang tidak bisa merealisasikan karena terkenda aturan." PT MKR hanya ditugaskan pengelolaan dan pengurusan kawasan, adapun terkait fasilitas itu bagian dari aset yang merupakan wewenang Pemerintah Daerah Kabupaten Tangerang," kata Ahdiyat.  

Kawasan Wisata Hutan Mangrove Ketapang Aquaculture di Mauk, Kabupaten Tangerang. TEMPO/JONIANSYAH HARDJONO

Kawasan Hutan Bakau Seluas 14 Hektar  

Ketapang Urban Aquaculture merupakan kawasan wisata seluas 14 hektar yang dipenuhi ratusan jenis pohon mangrove yang tumbuh subur. Kawasan hutan itu dilengkapi jembatan  bermotif kayu yang bentuknya melingkar dan membentuk jalan setapak agar pengunjung bisa menyusuri hutan mangrove dari tengah hingga ke pinggir. Pengunjung bisa menyusuri hutan dan berswafoto di titik titik yang diinginkan.

Banyak spot foto yang indah dan instagramable disajikan dalam kawasan ini dengan latar belakang laut dan pohon mangrove yang rimbun dan hijau. Titik favorit berfoto jembatan berbentuk melingkar di tengah hutan. Pengunjung juga bisa berfoto dari atas gedung serbaguna yang ada dalam kawasan itu. Gedung berarsitektur futuristik berbentuk ikan itu terlihat megah di tengah hijaunya hutan mangrove. 

Pintu masuk kawasan wisata hutan Mangrove, Ketapang Urban Aquaculture, Mauk Kabupaten Tangerang. TEMPO/JONIANSYAH HARDJONO

Asal Usul Ketapang Urban Aquaculture  

Kawasan wisata Ketapang Urban Aquaculture mulai diresmikan pada 14 Januari 2023. Dulunya, kawasan ini merupakan pemukiman nelayan miskin dan kumuh.
Pada tahun 2018, Pemerintah Kabupaten Tangerang  merevitalisasi Desa Ketapang menjadi eduwisata berkolaborasi dengan berbagai instansi dari pusat dan provinsi Banten untuk menata lingkungan pemukiman padat penduduk tersebut.  

Wajah desa Ketapang seketika disulap menjadi desa yang tertata rapi dan dilengkapi infrastruktur pendukung seperti jalan dan saluran air, taman, pelabuhan mini, rumah yang telah dibedah serta kawasan wisata hutan Mangrove yang kini menjadi magnet kawasan ini. 

Tempat Pertemuan 140 Delegasi negara Asia Timur 

Diawal pembukaanya, Ketapang Urban Aquaculture menorehkan sejarah sebagai tempat pertemuan 140 delegasi dari 9 negara Asia Timur pada acara Partnerships in Environmental Management for the Seas of East Asia (PEMSEA) Network of Local Government (PNLG) Forum 2022. Even internasional ini berlangsung pada 25-29 Oktober 2022 atau sekitar dua bulan sebelum  kawasan wisata itu dibuka untuk umum. 

PEMSEA PNLG Forum 2022 dihadiri oleh 140 delegasi pemerintah daerah di 9 negara di lingkup Asia Timur. Negara tersebut di antaranya Malaysia, Filipina, Kamboja, Timor Leste, Korea Selatan, Jepang, China, Vietnam, dan Indonesia.
Pertemuan delegasi ini menjadi momentum kolaborasi untuk menciptakan solusi pembangunan kawasan pesisir yang masih mengalami kendala di sejumlah sektor.  

Informasi Harga Tiket dan Jam Operasional

Ketapang Urban Aquaculture Mauk Kabupaten Tangerang kini menjadi kawasan wisata baru andalan Kabupaten Tangerang. Kawasan ini  buka setiap hari. Untuk jam buka di Senin-Jumat pukul 08.00-18.00 dan Sabtu-Minggu pukul 07.00-18.00.  

Untuk bisa masuk kawasan wisata mangrove ini, pengunjung harus membayar tiket di pintu masuk : 

- Pengunjung Dewasa Rp 15 ribu dan anak-anak 10 ribu
- Pengunjung Anak anak Rp 10 ribu
- Parkir Bus Rp 50 ribu
- Parkir mobil biasa Rp 15 ribu
- Parkir motor Rp 8 ribu 

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus