Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - SM Entertainment mengumumkan sikap mereka yang memilih untuk tempuh jalur hukum atas ancaman penusukan kepada salah satu artis mereka, Winter aespa. Pihak kepolisian Korea Selatan juga menunjukkan dukungan lewat pengamanan dan pengecekan gedung SM Entertainment untuk memastikan keamanan Winter.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Pada Senin, 7 Agustus 2023, seorang anonim mengunggah pesan ancaman kepada Winter melalui komunitas daring yang kemudian dihapus. Pesan tersebut menimbulkan kekhawatiran publik atas keamanan Winter dan membuat publik menghubungi pihak kepolisian.
SM Entertainment Ambil Jalur Hukum dan Koordinasi dengan Kepolisian
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Menanggapi hal tersebut, SM Entertainment menyatakan sikap mereka yang akan tempuh jalur hukum. Mereka pun mengonfirmasi bahwa polisi telah mengunjungi kedua gedung SM Entertainment untuk melakukan pengecekan menyeluruh karena banyaknya laporan mengenai ancaman.
"Segera setelah kami mengonfirmasi hal ini, kami mengajukan tuntutan pidana kepada polisi terhadap penulis postingan tersebut, dan kami meminta penyelidikan dan kerja sama tercepat," tutur SM Entertainment pada pernyataannya, Selasa, 8 Agustus 2023.
Agensi yang juga menaungi EXO dan NCT itu mengungkap kalau mereka telah memperkuat pengamanan dari segi jurmlah penjaga keamanan untuk aespa yang direncanakan pergi ke luar negeri. "Selain itu, kami memperkuat tenaga keamanan kami, dan aespa telah dengan aman meninggalkan negara hari ini melalui kerja sama pengawal dan polisi bandara," katanya.
aespa Dikawal Kepolisian di Bandara
Ada pun dikutip dari Dispatch, pada Selasa, 8 Agustus 2023, aespa berangkat ke Amerika Serikat untuk festival musik Outsider Lands Festival. Untuk keberangkatan aespa, ada 10 polisi yang ditempatkan di bandara untuk membantu mereka meninggalkan Korea Selatan dengan selamat. Polisi yang berjaga terlihat menggunakan rompi anti peluru dan bergerak mengelilingi aespa. Selain itu, mereka juga berdiri di depan kumpulan wartawan yang mengambil foto di bandara.
Sementara itu, ancaman penusukan mulai muncul di Korea Selatan sejak pekan lalu. Menurut Badan Reserse Nasional Markas Besar Kepolisian Korea Selatan, setidaknya ada 67 orang yang ditangkap karena telah menulis pemberitahuan soal rencana pembunuhan di publik.
GABRIELLA AMANDA | KOREABOO | SOOMPI | DISPATCH