Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Jeruji besi tak membatasi ruang gerak bandar narkotik. Menurut Deputi Pemberantasan Narkoba Badan Narkotika Nasional Inspektur Jenderal Benny J. Mamoto,mayoritas bandar narkotik tetap mengendalikan jaringannya dari penjara. "Sepanjang mereka memegang alat komunikasi,dilindungi aparat,dan menjadi mesin ATM," kata Benny kepada Sandy Indra Pratama,Anton Aprianto,dan Jajang Jamaludin dari Tempo,Rabu pekan lalu.
Meirika Franola disebut-sebut aktif lagi di jaringan narkotik tak lama setelah dia mendapatkan grasi. Kemudian ternyata BNN menemukan dia masih mengendalikan peredaran narkoba. Apakah ini kebetulan saja?
Dalam rapat-rapat koordinasi untuk memberikan grasi atau remisi bagi terpidana narkoba,wakil BNN pasti menolak. Tapi,perlu saya jelaskan,kami bukan khusus menyasar Ola gara-gara dia mendapatkan grasi. Nama Ola muncul dari penangkapan kurir narkoba oleh Bea-Cukai di Bandung. Itu penangkapan biasa,berawal dari penggeledahan. Ketika diperiksa,dia menyebut nama Ola. Jadi,itu harus clear.
Bagaimana tim Anda memastikan Ola memang mengendalikan jaringan dari penjara?
Gambaran umumnya begini. Nyaris mayoritas terpidana narkoba tetap bermain kembali di penjara. Maka ada satu kesimpulan saya: hanya kasus narkoba yang bisa berulang meski pelakunya sudah dipenjara. Kalau terpidana lain agak sulit. Terpidana korupsi,misalnya,apa yang mau dia korupsi di penjara? Maling juga begitu. Apa yang mau mereka curi dalam sel? Tidak ada. Lain halnya dengan penjahat narkotik. Mereka bisa aktif lagi sepanjang ada alat komunikasi dengan dunia luar,ada aparat yang melindungi mereka,dan mereka menjadi mesin ATM bagi banyak pihak.
Jadi,di penjara,Ola bisa punya telepon sendiri?
Benny mengangguk.
Bukannya telepon terlarang di penjara?
Ya,dulu ketika kami sebutkan ada telepon di penjara,banyak yang bilang itu tidak ada. Itu rekayasa. Tapi kami punya data berapa banyak telepon yang kami sita dari penjara.
Kalau begitu,ada indikasi aparat membantu Ola. Siapa mereka?
Soal itu,masih perlu kami dalami.
Ola juga menjadi ATM bagi banyak pihak?
Kalau Anda punya info begitu,bisa langsung tanyakan kepada mereka.
Setelah hampir sebulan memboyong dan memeriksa Ola,informasi penting apa saja yang bisa dikorek dari dia?
Itu tidak menguntungkan bila diungkapkan sekarang.
Dari balik penjara yang tertutup,bandar bisa mengendalikan jaringan narkotik. Bagaimana transaksinya?
Transaksi biasanya terjadi di luar. Ada orang lain yang melaksanakan. Dari penjara,bandar tinggal mengarahkan untuk mengambil barang dari mana,mengantar barang ke mana,transfer uang ke siapa.
Transaksi juga bisa terjadi antarbandar dari penjara berbeda?
Bandar-bandar di penjara itu bisanya punya market berbeda di luar. Dengan alat komunikasi,antarbandar bisa saling bertransaksi. Tinggal kontak,"Eh,elu masih punya barang enggak? Berapa harganya? Tolong dikirim ke anu,ya?" Atau sebaliknya,"Ini gua punya barang,harganya sekian. Mau enggak?" Mereka begitu saja kerjanya. Uang dan barang terus berputar.
Lalu bagaimana memutus jaringan mereka?
Begini,di penjara itu ada yang namanya register F. Itu diisi jika narapidana melakukan pelanggaran berat. Hukumannya bisa dimasukkan sel isolasi. Yang lebih ditakuti narapidana,catatan di register F bisa membuat mereka kehilangan kesempatan mendapatkan remisi dan grasi. Nah,kepemilikan telepon,memakai narkotik,apalagi mengendalikan narkotik,itu pelanggaran berat. Kalau aparatnya tegas,dengan memotong di register F saja,hasilnya pasti lumayan. l
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
- Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
- Akses penuh seluruh artikel Tempo+
- Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
- Fitur baca cepat di edisi Mingguan
- Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo