Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Hukum

Banjir di Kampung Melayu Disebut Terparah Sejak 2007, Capai 3,5 Meter

Ketua RT sekitar menyebut banjir di Kampung Melayu capai 3,5 meter di daerah dekat bantaran kali.

5 Maret 2025 | 11.30 WIB

Pihak kepolisian mengevakuasi warga terdampak banjir di Jalan Kebon Pala II, Kampung Melayu, Jatinegara, Jakarta Timur, 4 Maret 2025. Antara/Siti Nurhaliza
Perbesar
Pihak kepolisian mengevakuasi warga terdampak banjir di Jalan Kebon Pala II, Kampung Melayu, Jatinegara, Jakarta Timur, 4 Maret 2025. Antara/Siti Nurhaliza

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Curah hujan yang tinggi mengakibatkan banjir melanda sejumlah daerah di Jakarta sejak Senin, 3 Maret 2025. Salah satu daerah yang terdampak banjir adalah Jalan Kebon Pala II, Kampung Melayu, Jatinegara, Jakarta Timur.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Ketua RT 11 RW 05, Kebon Pala, Kampung Melayu, Jatinegara, Eka Kurniawan bahkan menyebut bahwa banjir kali ini termasuk salah satu yang terbesar setelah banjir pada 2007 silam. Melansir dari Antara, hingga Selasa sore, 4 Maret 2025, banjir di kawasan tersebut telah mencapai tiga meter.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x600

"Paling parah 2007, waktu itu empat meter sekarang 3,5 meter," ujar Eka saat ditemui di lokasi banjir, Selasa, seperti dikutip dari Antara.

Eka mengatakan ketinggian banjir yang mencapai tiga meter ini juga mengakibatkan akses untuk evakuasi warga terdampak menjadi semakin sulit. Karena itu, menurut dia satu-satunya akses yang dapat ditempuh untuk evakuasi adalah dengan berenang.

"Jalur evakuasi sulit, akses jalan sudah ketutup, salah satu akses jalan yaitu berenang. Paling tinggi itu 3,5 meter yang dekat bantaran kali," kata dia.

Ia juga menyebutkan bahwa dari 150 kepala keluarga (KK) yang terdampak, masih ada 20 KK yang belum dievakuasi dan memilih bertahan di lantai dua rumah mereka. "Masih ada 20 KK, kebanyakan rata-rata jarang mengungsi kalau bukan lanjut usia (lansia) atau manusia lanjut usia (manula), lalu untuk keluarga muda mengungsi di lantai atas," ucapnya.

Sebagai Ketua RT, ia menambahkan bahwa warga yang bertahan di rumah akan menerima bantuan makanan dari tim gabungan jika tersedia bantuan nasi boks dari kelurahan. Saat ini, mereka masih menunggu banjir surut. Namun kondisi tersebut sangat bergantung pada intensitas hujan dan keadaan bendungan di Bogor.

Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) DK Jakarta menyebut, hingga Rabu pagi, 5 Maret 2025 pukul 07.00 WIB, sebanyak 85 rukun tetangga (RT) dan dua ruas jalan di Jakarta masih tergenang banjir. Di Jakarta Timur, sebanyak 42 RT masih terdampak banjir.

Di Kelurahan Bidara Cina, tiga RT terendam dengan ketinggian air 180 hingga 220 cm. Sementara di Kelurahan Kampung Melayu, banjir melanda 30 RT dengan ketinggian air berkisar 40 hingga 250 cm. Di Kelurahan Cawang, tujuh RT mengalami banjir dengan ketinggian air mencapai 90 hingga 220 cm. Sedangkan di Kelurahan Cililitan, dua RT terdampak dengan ketinggian air sekitar 190 hingga 200 cm.

Dari data yang diterima Tempo, BPBD mencatat sebanyak 4.258 jiwa mengungsi akibat bencana tersebut. Para pengungsi itu berasal dari Kelurahan Kampung Melayu, Kelurahan Bidara Cina, Kelurahan Cawang, Kelurahan Pejaten Timur, Kelurahan Cilandak Timur, Kelurahan Lebak Bulus, Kelurahan Lenteng Agung, Kelurahan Kedoya Selatan, Kelurahan Kedaung Kali Angke, dan Kelurahan Pengadegan. Adapun pengungsi terbanyak berasal dari Kelurahan Bidara Cina yang mencapai 919 jiwa.

 

Antara dan Oyuk Ivani S berkontribusi dalam penulisan artikel ini.

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus