Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Detasemen Khusus 88 Anti Teror menangkap dua terduga teroris di Kelurahan Penatoi, Kecamatan Mpunda, Kota Bima, Nusa Tenggara Barat, Rabu 4 September 2024.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Salah satu yang ditangkap disebut dari kelompok Anshor Daulah adalah Amir atau pimpinan Asia Tenggara bernama Ustad Lahmudin.Kedua tersangka diciduk di lokasi berbeda di Bima pada pukul 07.05-12.10 WIB.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Ketua RT 11 RW 04 Kelurahan Penatoi, Kecamatan Mpunda, Nasarudin mengaku turut mendampingi tim Densus 88. Awalnya, tim densus menuju ke rumah terduga teroris tersebut. Akan tetapi penggerebekan itu gagal karena target tak berada di kediamannya.
“Kebetulan juga beliau sedang tidak berada di rumah, saya dampingi saat geledah di rumahnya,” ujar Nasarudin kepada TEMPO di lokasi kejadian.
Tak menemui targetnya, tim Densus rupanya bergerak ke sebuah SPBU depan BTN Penatoi. Anas seorang saksi mata di lokasi mengaku melihat langsung detik-detik penangkapan tersebut.
Dia menyatakan penangkapan dilakukan pada sekitar pukul 08.00 WIB. “Tahu-tahu (anggota) duduk di sini langsung jangan bergerak, ustad dihadang saat mengedarai motor” kata Anas saaat ditemui di lokasi.
Soal penangkapan Lahmudin tersebut, mantan Ketua JAD ,Iskandar menyebut dirinya tidak terlibat lagi. “Tersangka Lahmudin merupakan Amir AD Indonesia dan terhubung dalam grup WA Khilafah Suriah,” kata Iskandar yang pernah menjadi Amir JAD 2017 dan pernah dua kali ditahan Densus 88.
Adapun tujuan Anshor Daulah adalah membentuk struktur Tanzim agar terwujud jihad fisabililah. Lahmudin disebut punya banyak anah buah di Penatoi. Mereka disebut pernah latihan militer di perkebunan sawit Began Keladi, Dumai barat. Selain itu, mereka juga bagian dari kelompok Jawa Tengah dan Bekasi.