Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Seorang jurnalis perempuan bernama Juwita tewas diduga dibunuh oleh anggota Tentara Nasional Indonesia (TNI) Angkatan Laut (AL). Wartawati media online lokal di Kota Banjarbaru, Kalimantan Selatan, itu ditemukan tak bernyawa di tepi jalan bersama sepeda motornya. Sempat diduga korban meninggal karena kecelakaan tunggal.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Penemuan jasad Juwita terjadi pada Sabtu pekan lalu, 22 Maret 2025, sekitar pukul 15.00 WITA di bilangan Gunung Kupang, Kelurahan Cempaka, Kecamatan Cempaka, Kota Banjarbaru. Kecurigaan bahwa korban dibunuh muncul lantaran warga yang menemukan pertama kali tidak melihat indikasi korban mengalami kecelakaan lalu lintas.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Sebaliknya, sejumlah tanda-tanda justru merujuk adanya jejak aksi penghilangan nyawa dengan sengaja. Pada bagian leher belakang dan punggung korban, terdapat sejumlah luka lebam. Tak hanya itu, kerabat korban juga menyebut ponsel dan dompet milik jurnalis anggota Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) tersebut tidak ada.
Berikut fakta-fakta dugaan pembunuhan wartawan Banjarbaru oleh anggota TNI AL:
1. Sempat diduga korban begal
Aliansi Jurnalis Independen (AJI) Persiapan Banjarmasin mengungkapkan, berdasarkan informasi yang diperoleh dari berbagai sumber, dugaan awal menyebut penyebab kematian adalah kecelakaan tunggal. Namun,muncul spekulasi ihwal kemungkinan pembegalan. Sebab ada luka di dagu korban, lebam di punggung dan leher belakang, serta posisinya yang terlentang di tepi jalan utama dengan helm masih terpasang.
2. Awal terungkap korban diduga dibunuh oknum anggota TNI
Terungkapnya kematian korban diduga karena dibunuh anggota TNI berawal dari penyelidikan polisi terhadap barang bukti milik korban yang tersisa berupa laptop. Setelah memeriksa laptop korban untuk mencari petunjuk, ditemukan chat dengan kekasihnya. Korban diminta datang menemui terduga pelaku berdasarkan titik lokasi yang dibagikan. Diduga setelah itulah korban dihabisi.
3. TNI benarkan anggotanya terlibat kasus pembunuhan wartawan Banjarbaru
Komandan Detasemen Polisi Militer (Dandenpom) Pangkalan TNI Angkatan Laut (Lanal) Balikpapan Mayor Laut PM Ronald Ganap membenarkan seorang anggotanya terlibat dalam dugaan kasus pembunuhan jurnalis wanita di Kota Banjarbaru. Oknum inisial Kelasi Satu J tersebut telah berdinas selama empat tahun di TNI dan baru sebulan pindah tugas dari Lanal Banjarmasin, Kalimantan Selatan.
“Oknum itu berinisial J pangkat kelasi satu, bertugas di Lanal Balikpapan baru sekitar 1 bulan. Sebelumnya, yang bersangkutan pernah bertugas di Lanal Banjarmasin,” kata Ronald Ganap di Kota Balikpapan, Kalimantan Timur, Rabu, 26 Maret 2025.
4. Pelaku sudah ditangkap
Adapun Kelasi Satu J sudah ditangkap dan ditahan oleh Polisi Militer Angkatan Laut Lanal Balikpapan dan menjalani proses hukum. Ronald menegaskan, pria asal Kota Kendari, Sulawesi Tenggara, itu akan diberikan sanksi dan hukuman yang seberat-beratnya sesuai dengan perbuatannya. Salah satunya pemberhentian tidak dengan hormat (PTDH).
“Terduga pelaku saat ini sudah diamankan, dan penyelidikan terus dilakukan secara intensif. Kami memastikan bahwa proses hukum akan berjalan transparan sesuai dengan aturan yang berlaku,” ujarnya.
5. Polisi Militer belum ungkap kronologi pembunuhan
Menurut Ronald, Lanal Balikpapan masih berupaya mengungkap urutan kejadian yang melibatkan prajurit J, mengingat lokasi pembunuhan di luar wilayah hukumnya. Dia juga masih mendalami motif dan hubungan pelaku dan korban, yang merupakan wartawan media online lokal, Newsway.co.id.
Diananta P. Sumedi dan Antara berkontribusi dalam penulisan artikel ini.