Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta -- Komisi Nasional Hak Asasi Manusia atau Komnas HAM mengatakan, pola serangan teror pengiriman bangkai kepala babi dan tikus ke redaksi Tempo dilakukan secara sistematis. Wakil Ketua Eksternal Komnas HAM Abdul Haris Semendawai menduga pola tersebut untuk mengancam dan mengintimidasi dengan menargetkan seluruh jurnalis Tempo. "Teror atau mengancam serta mengintimidasi Tempo dan secara spesifik menargetkan seluruh jurnalis Tempo dan keluarganya," kata Abdul saat konferensi pers di Komnas HAM, Jakarta Pusat, pada Kamis, 27 Maret 2025.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Berdasarkan hasil pertemuan Komnas HAM dengan Tempo pada 25 Maret 2025, Abdul mengatakan teror tersebut mempengaruhi kondisi psikologis wartawan Tempo. "Dari apa yang disampaikan mereka dalam pertemuan dengan kami, teror itu sangat berpengaruh secara psikologi," ucap dia. Meski begitu, Abdul mengatakan, Tempo tetap bersikap tegar pasca kejadian teror tersebut. Para karyawan dan wartawan Tempo, dia melanjutkan, tetap menjalankan tugas di kantor.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Kantor redaksi Tempo mendapat kiriman kepala babi pada Rabu, 19 Maret 2025. Kepala babi tersebut dibungkus kotak kardus yang dilapisi styrofoam. Kotak berisi kepala babi tersebut ditujukan kepada âCicaâ. Di Tempo, Cica adalah nama panggilan Francisca Christy Rosana, wartawan desk politik dan host siniar Bocor Alus Politik. Paket tersebut diterima satuan pengamanan Tempo pada Rabu sekitar pukul 16.15 WIB. Cica baru menerima pada Kamis, 20 Maret 2025 pukul 15.00 WIB.
Setelah paket kepala babi, kantor redaksi Tempo mendapatkan kiriman kedua berupa kotak berisi bangkai tikus yang dipenggal. Petugas kebersihan di kantor Tempo menemukannya kardus berisi enam ekor tikus pada Sabtu, 22 Maret 2025, pukul 08.00 WIB. Agus, petugas kebersihan itu, menduga kotak kardus yang dibungkus dengan kertas kado bermotif bunga mawar merah itu berisi mi instan. Kotak itu sedikit penyok. "Ketika dibuka, isinya kepala tikus," kata dia.
Egi Adyatama berkontribusi dalam pembuatan artikel ini.