Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo memberikan penghargaan Rekrutmen Proaktif (Rekpro) Bintara kepada Daffa, sepupu almarhum Briptu Anumerta M. Ghalib Surya Ganta. Rekpro merupakan jalur khusus bagi putra-putri anggota Polri yang gugur dalam tugas untuk menjadi anggota kepolisian. Penghargaan itu diberikan sebagai bentuk penghormatan kepada Briptu Ghalib yang meninggal akibat ditembak anggota TNI saat menggerebek lokasi perjudian sabung ayam.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Pemberian penghargaan itu berlangsung di rumah keluarga almarhum di Lampung Selatan pada Rabu, 26 Maret 2024. Kapolri hadir bersama Panglima TNI Jenderal Agus Subianto. “Walaupun almarhum sudah tidak ada, tapi beliau semua tetap keluarga besar kami dan tentunya kami akan selalu bersama dengan seluruh keluarga,” ujar Listyo Sigit saat menyambangi rumah keluarga korban.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Listyo juga memastikan akan mengusut tuntas kasus judi sabung ayam serta insiden penembakan yang menyebabkan kematian tiga anggota polisi. Ia menegaskan akan menindak tegas anggota Polri yang terlibat dalam praktik perjudian tersebut.
“Saya dan Pak Panglima mendengarkan apa yang menjadi harapan keluarga dan kami akan melakukan proses penegakan hukum secara tuntas dari sisi saya dan dari sisi Panglima,” katanya.
Ia juga mengklaim tidak akan melindungi anggota Polri yang terbukti terlibat dalam perjudian sabung ayam. Hal tersebut, lanjut dia, juga akan diusut tuntas oleh Kapolda Lampung untuk menghukum pelaku sesuai dengan pelanggaran yang dilakukan.
Sebelumnya, tiga anggota polisi tewas setelah ditembak anggota TNI saat menggerebek sabung ayam di Karang Manik, Negara Batin, Way Kanan, Lampung, Senin, 17 Maret 2024, sekitar pukul 16.50 WIB. Ketiga korban adalah Kapolsek Negara Batin AKP Anumerta Lusiyanto, Aipda Anumerta Petrus Apriyanto, dan Briptu Anumerta M. Ghalib Surya Nanta. Ketiganya mengalami luka tembak di kepala dan dada.
Kapolda Lampung Irjen Helmy Santika menyebut ditemukan 13 selongsong peluru dari tiga jenis senjata api berbeda di lokasi kejadian. Terbaru, anggota TNI AD Kopda Bazarsyah telah ditetapkan sebagai tersangka dalam kasus penembakan tersebut.
“Kopda Bazarsyah mengakui menembak ketiga korban, dan saat ini ditahan di Denpom II-3 Lampung,” ujar Ws Danpuspomad Mayjen TNI Eka Wijaya Permana.