Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
TEMPO.CO, Jakarta - David Pohan, kuasa hukum eks Chief Operating Office (COO) Miss Universe Indonesia Andaria Sarah Dewia alias Sarah Hendrapraja mengklaim kliennya telah mendapat persetujuan saat pemotretan body checking.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
"Klien kami mengambil foto secara zoom in sudah izin dari lima peserta finalis Miss Universe Indonesia 2023," kata David dalam keterangan tertulisnya, Senin, 16 Oktober 2023. Adapun lima finalis yang dimaksud, kata David, adalah yang memiliki tato serta bekas luka.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
Setiap foto yang diambil saat body checking itu disebut telah diperlihatkan kembali kepada masing-masing dari lima finalis tersebut.
David mengatakan, Sarah hanya menuruti perintah dari atasannya Chief Executive Officer (CEO) Miss Universe Indonesia 2023 Eldwen Wang. "Eldwen yang harus bertanggung jawab secara keseluruhan pelaksanaan Miss Universe Indonesia 2023. Klien kami dijebak untuk melaksanakan body check," ujarnya.
Dalam unggahan di akun Instagramnya @wangjinsoek, Eldwen mengklaim tidak terlibat dalam kasus dugaan pelecehan seksual terhadap para finalis Miss Universe Indonesia 2023.
“Saya tidak terlibat dan pemberitaan-pemberitaan tersebut tidak berdasar dan fitnah yang mengada-ngada,” ucapnya, Jumat, 13 Oktober 2023.
Eldwen menyatakan dirinya bakal mengawal kasus tersebut secara tuntas. Dia siap jika nanti dimintai keterangan di pengadilan.
Eldwen pun mengancam akan melakukan tindakan hukum jika namanya masih dikaitkan di kasus pelecehan Miss Universe Indonesia ini. “Dan apabila pemberitaan-pemberitaan palsu ini tetap beredar saya akan memberikan tindakan hukum,” katanya.
Pilihan Editor: LPSK Anggap Kesaksian Eks CEO Miss Universe Indonesia 2023 Bisa Ungkap Kasus Body Checking