Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Kriminal

TNI dan OPM Kontak Senjata Lagi di Kenyam Papua, Satu Prajurit TNI Gugur

Jubir OPM menyampaikan pesan kepada pemerintah untuk segera menyelesaikan konflik bersenjata di Papua, termasuk pembebasan pilot Susi Air.

24 Maret 2024 | 01.09 WIB

Image of Tempo
Perbesar
TPNPB-OPM klaim serang pasukan TNI-Polri di Titigi, Papua. Dokumentasi TPNPB OPM.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Kontak senjata antara TNI dan Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat Organisasi Papua Merdeka (TPNPB OPM) kembali terjadi pada Jumat, 22 Maret 2024. Akibatnya,
anggota TNI Praka Wahriadi gugur. 

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Juru Bicara TPNPB OPM Sebby Sambom mengatakan, kontak senjata itu terjadi di Kenyam, Kabupaten Nduga, Papua. "Penyerangan dilakukan oleh TPNPB Kodap III Ndugama Derakma dibawah pimpinan Panglima Jenderal Egianus Kogeya dan Komandan Operasi Mayor Pemme Kogeya," kata Sebby melalui keterangan persnya, Sabtu 23 Maret 2024. 

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Sebby mengklaim, dalam penyerangan itu OPM melukai dua anggota TNI dari Batalyon Infanteri Raider 323/Buaya Putih, satu di antaranya tewas yakni Praka Wahriadi. 

"TPNPB Kodap III Ndugama Derakma siap bertanggung jawab atas tewasnya personel TNI Batalyon Infanteri Raider 323 dan sejumlah personel TNI yang mengalami luka tembak dalam serangan tersebut," kata Sebby. 

Dalam kesempatan itu, Sebby juga menyampaikan pesan kepada pemerintah untuk segera menyelesaikan persoalan konflik bersenjata di tanah Papua, termasuk pembebasan pilot Susi Air.  

"Jika ada niat baik dari Pemerintah Indonesia untuk membebaskan Pilot Philip Mark Marthens, warga negara Selandia Baru, kami siap bebaskan melalui negosiasi internasional," kata Sebby. 

Menurut Sebby, TPNPB telah mempunyai garis komando dan dewan diplomatik. Perjuangannya pun bukan untuk meminta uang dan jabatan kepada pemerintah. "Tetapi ini menyangkut hak politik kami yang dirampas oleh negara indonesia melalui agresi militer sejak tahun 1963," kata Sebby. 

Tempo telah coba mengkonfirmasi informasi ini melalui Kepala Pusat Penerangan TNI Mayjen Nugraha Gumilar, namun hingga berita ini diturunkan belum ada respons.

Ade Ridwan Yandwiputra

Ade Ridwan Yandwiputra

Memulai karir jurnalistik di Tempo sejak 2018 sebagai kontributor. Kini menjadi reporter yang menulis isu hukum dan kriminal sejak Januari 2024. Lulusan sarjana Ilmu Komunikasi di Fakultas Ilmu Sosial Ilmu Politik, Institut Bisnis dan Informatika Kosgoro 1957.

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus