Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
INFO NASIONAL - Ketua MPR RI, Bambang Soesatyo atau Bamsoet mengapresiasi pandangan dan dukungan Ketua Umum PAN, Zulkifli Hasan mengenai pentingnya Indonesia memiliki Pokok-Pokok Haluan Negara (PPHN) sebagai road map pembangunan jangka panjang bangsa.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Menurutnya, jika Indonesia memiliki PPHN, siapapun presidennya, tinggal melanjutkan program pembangunan yang sudah terdapat di dalam PPHN. Karena pada prinsipnya, pembangunan tidak boleh berhenti hanya karena perbedaan selera dari satu presiden ke presiden penggantinya.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
"Pak Zul tadi menggambarkan tentang betapa hebatnya India, karena negaranya memiliki rencana pembangunan jangka panjang yang konsisten dijalankan oleh siapapun yang memimpin India. Pemimpin boleh berganti, namun pembangunan tidak boleh berhenti," ujar Bamsoet usai Silaturahmi Kebangsaan Pimpinan MPR dengan Ketua Umum PAN, di kantor DPP PAN, Jakarta, Rabu, 3 Juli 2024.
Kata Bamsoet, Zulkifli Hasan juga menekankan pentingnya mempertahankan pemilihan langsung oleh rakyat. Namun juga perlu dilakukan evaluasi, perbaikan, dan penyempurnaan agar pemilihan langsung tidak menghasilkan beban politik berbiaya tinggi.
Semangat pemilihan langsung adalah untuk menegakan kedaulatan rakyat, sehingga rakyat bisa memilih langsung pemimpinnya, dan bisa terjadi ikatan emosional yang kuat antara rakyat dengan pemimpin yang dipilih. Namun yang terjadi saat ini justru membuat politik uang menjadi merajalela.
"Agar pemilihan langsung tidak menimbulkan politik biaya tinggi, perlu dipertimbangkan penggunaan sistem pemilu campuran terbuka dan tertutup sebagaimana diterapkan di Jerman. Pemilih bisa tetap memilih calon legislatif secara langsung, namun partai politik juga punya peran besar dan juga dapat mengajukan kader terbaiknya duduk di Parlemen," ujarnya.
Kata Bamsoet, dirinya telah bertemu dengan beberapa tokoh negara saat silaturahmi kebangsaan. Para tokoh tersebut akan membuat catatan yang berisi saran, masukan, dan evaluasi terhadap perjalanan bangsa yang sudah memasuki usia kemerdekaan ke-79 tahun, khususnya terkait demokrasi dan pembangunan.
Catatan tersebut akan dikompilasikan dalam Dokumen Kearifan Bangsa yang akan diserahkan oleh bamsoet kepada Presiden Terpilih Prabowo Subianto, sebagai penutup rangkaian Silaturahmi Kebangsaan MPR RI.
"Dokumen Kearifan Bangsa masih dalam tahap penyusunan. Meskipun aspirasi dan masukan dari para tokoh bangsa tersebut sangat beragam, namun semuanya mengerucut pada kesepahaman tentang pentingnya Indonesia memiliki haluan negara, serta pentingnya melakukan evaluasi menyeluruh terhadap sistem Pemilu,” kata Bamsoet.
Menurutnya, saran para tokoh negara sejauh ini menekankan komitmen kolektif dari setiap elemen bangsa untuk bahu membahu, bergotong royong, bersama-sama membangun bangsa, serta memperbaiki tata kehidupan berbangsa dan bernegara. (*)