Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Wakil Presiden (Wapres) KH Ma'ruf Amin dan Ketua Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) Prof Dr KH Noor Achmad, MA menyerahkan bantuan Baznas Santripreneur secara simbolis kepada perwakilan beberapa pondok pesantren, di Direktorat Disabilitas Loka Meohai Kendari, Bonggoeya, Kecamatan Wua-Wua, Kota Kendari, Sulawesi Tenggara, belum lama ini.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Sebanyak lima pondok pesantren penerima bantuan akan mendapatkan 50 kuota santripreneur dan puluhan paket bantuan penunjang kegiatan pembelajaran, serta 250 paket perlengkapan ibadah. “Alhamdulillah dapat menyalurkan bantuan Baznas Santripreneur yang merupakan bentuk kepedulian Baznas dan masyarakat kepada para santri,” kata Noor Achmad.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Program Baznas Santripreneur adalah sebuah program pembinaan, pendampingan, dan pelatihan bisnis serta bantuan modal usaha yang ditujukan kepada para santri yang ingin menggeluti usaha. Noor Achmad berharap bantuan ini dapat membuat para santri berkembang dalam setiap aspek, termasuk penguatan pesantren, dan segala unsur di dalamnya. “Santripreneur tentu saja sekaligus memperkuat ekonomi syariah di Indonesia.”
Santripreneur menyasar para santri yang datang dari keluarga mustahik, mereka yang masih di pesantren atau pun mereka yang sudah keluar dari pesantren. Diharapkan program ini dapat berperan penting dalam peningkatan kesejahteraan hidup para santri.
" Kami ingin menciptakan enterpreneur-enterpreneur baru, agar para santri dapat mandiri dan mampu memberdayakan para mustahik supaya mereka dapat mandiri dan keluar dari kemiskinan," kata Pimpinan Baznas Saidah Sakwan MA.
Salah satu pesantren penerima manfaat, yakni Pimpinan Pondok Pesantren Tahfidzul Qur'an Baiturrahim, Muhammad Said mengatakan, bantuan Baznas Santripreneur dapat memberi manfaat yang sangat berarti bagi para santri. "Ini adalah sebuah penghargaan yang luar biasa dari Baznas yang memperhatikan, bahwa santri perlu didukung demi meningkatkan kemampuan dan kapasitas mereka, bukan hanya sebagai santri tapi juga sebagai entrepreneur," ujar dia. (*)