Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
INFO NASIONAL – Bupati Kediri Hanindhito Himawan Pramana memborong mangga podang milik Damis, salah satu petani yang tengah menjual hasil panen di Pasar Buah Banyakan.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Damis, petani asal Desa Bulusari Kecamatan Tarokan itu mulanya hanya berinteraksi pada umumnya dengan orang nomor satu di Kabupaten Kediri itu.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
“Sudah berapa bulan panen?” tanya Mas Dhito, sapaan akrab bupati muda ini pada Kamis, 5 Oktober 2023.
“Kurang lebih 4 bulan, Pak” jawab Damis singkat.
Damis mengaku biasa menjual hasil panen dari kebunnya setiap dua hari sekali. Sebagai petani dia memastikan mangga hasil panen tersebut manis, tidak menggunakan perangsang untuk mempercepat buah cepat matang.
Mas Dhito, sapaan akrabnya, bertanya pada Damis hari ini total membawa berapa mangga dan tahan berapa lama.
“2 kwintal kurang lebih, Pak. Ini kan (matang) murni, tidak buatan. Jadi untuk berapa lamanya saya tidak pernah menguji, Pak” jawab Damis.
Mas Dhito memberikan sosialisasi untuk menguji ketahanan mangga podang supaya petani tahu ketika panenannya di kirim ke Jakarta, Surabaya, atau pun Bali.
Setelah mengobrol cukup lama dan sempat mencicipi mangga Podang yang dibawa Damis, pria yang gemar menaiki vespa itu pun memborong semua mangga Podang yang dijual Damis.
“Kalau saya mau beli semua, boleh dong saya lihat mangganya” ucapnya sambil tersenyum.
“Boleh” tegas Damis sambil tersenyum lebar karena senang mangga dagangannya bakal diborong.
Setelah ditimbang, Mas Dhito lantas menyerahkan sejumlah uang kepada Damis. Dari penuturan Damis, dirinya menerima uang sebanyak Rp 1,4 juta atas hasil menjual mangga tersebut.
“Per kilo Rp7000, dibeli 2 kwintal jadi Rp1,4 juta. Alhamdulillah kebetulan ini tadi baru datang langsung diborong," ungkapnya.
Di Kabupaten Kediri, populasi mangga podang berada di daerah barat sungai dan paling banyak berada di Kecamatan Banyakan, Grogol dan Tarokan.
Mas Dhito dalam kesempatan itu juga berpesan kepada para petani untuk tidak melakukan booster atau pemberian perangsang pada buah mangga.
Meski buah cepat matang, namun cara yang dilakukan mengakibatkan buah mangga cepat busuk dan justeru mengurangi kualitas mangga podang.
"Pesennya buat petani mangga podang, jangan dibooster supaya cepat matang. Nanti (bisa) cepat busuk," pesan Mas Dhito.(*)