Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
INFO NASIONAL — West Java Calendar of Event (CoE) and Festival 2020 memiliki 167 event unggulan yang akan menarik perhatian wisatawan untuk berkunjung ke daerah-daerah di Jawa Barat. Event tersebut diharapkan mampu berkontribusi pada perputaran ekonomi hingga triliunan rupiah.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil, menyatakan hal tersebut pada peluncuran West Java Calendar di Grand Ballroom Trans Hotel Bandung, Rabu, 22 Januari 2020.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Emil menjelaskan, CoE 2020 merupakan rangkuman event terbaik yang diharapkan memenuhi standar 3C, yakni Creative Value (nilai kreativitas), Commercial Value (nilai komersil), serta CEO Commitment (komitmen kepala daerah dalam mengembangkan pariwisata daerahnya).
167 event itu terdiri dari 107 event kebudayaan, 6 event musik, 23 event olahraga, 5 event fashion, 10 event kuliner serta 17 event ekshibisi.
"Orang itu berwisata ke Jawa Barat ada yang ingin melihat pemandangan alam yang indah, ada juga yang datang untuk berkegiatan di wisata buatan, ada juga yang datang karena festival," kata Emil sapaan akrab Ridwan Kamil.
Dari 167 event itu, ada lima yang mendapat dukungan dan akan dipromosikan secara masif ke level dunia oleh Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf), yakni Asia Afrika Festival 2020 (Bandung), Cap Go Meh (Bogor), Hardfest Pesona Jatigede (Sumedang), Festival Seni dan Budaya Cirebon serta Gebyar Pesona Budaya Garut.
Data Badan Pusat Statistik (BPS) di 2019 menyebutkan, selama periode 2014-2018 rata-rata laju pertumbuhan kunjungan wisatawan ke Jabar adalah 7,90 persen per tahun.
Pada 2018, jumlah wisatawan yang berkunjung ke Jabar mencapai 65,90 juta orang, terdiri dari 63,30 juta wisatawan domestik dan 2,60 juta wisatawan mancanegara.
"Tahun kemarin kita tembus 60 juta wisatawan. Ini berarti para wisatawan menyukai dan betah melebihi apa yang kami prediksikan. Target tahun ini sedang dibahas, yang pasti diatas 60 juta wisatawan yang sudah datang," kata Emil.
Deputi Bidang Pengembangan Pemasaran I Kemenparekraf RI, Rizki Handayani mengapresiasi inovasi CoE. Menurutnya, pengelolaan kalender event dinilai penting karena mendukung amanat Presiden RI Joko Widodo dalam mengembangkan Quality Tourism.
“Jadi bukan berarti jumlah wisatawan itu tidak penting, tapi siapa wisatawan dan berapa ratingnya itu yang penting,” ucap Rizki. (*)