Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

iklan

Bekerja Cepat Mewujudkan Indonesia Emas 2045

Kabupaten Lamongan bangkit dari keterpurukan pasca pandemi Covid-19. 

18 Agustus 2024 | 00.00 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Pandemi Covid-19 yang melanda Indonesia berdampak kepada perekonomian nasional dan daerah. Kegiatan perekonomian lesu dan biaya kesehatan membengkak. Seperti banyak daerah lainnya, Kabupaten Lamongan menghadapi berbagai tantangan dan peluang dalam proses pemulihan dan pembangunan kembali pasca pagebluk.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Melihat kondisi tersebut, Bupati Lamongan Yuhronur Efendi, mengambil langkah cepat untuk mengembalikan kondisi ekonomi pasca Covid-19. Bupati yang akrab disapa Pak Yes ini meluncurkan gerakan Ayo Ditumbasi untuk membangkitkan usaha mikro kecil dan menengah (UMKM).

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

"Lewat gerakan Ayo Ditumbasi kami mendorong seluruh aparatur sipil negara dan masyarakat yang punya penghasilan tetap agar ikut menggerakkan kembali UMKM," kata Pak Yes. 

Untuk mengungkit kegiatan usaha sektor ini, Pak Yes membuat sistem pemasaran online dengan membuat Pasar Online Lamongan (POL). Pasar ini menciptakan lapangan kerja baru untuk ojek online dan profesi lainnya. "Gerakan-gerakan ini terbukti dengan pertumbuhan ekonomi kembali bangkit dan bisa kembali tumbuh dari minus 2,65 persen, naik menjadi 3,43 persen" ujarnya. 

Tak hanya sektor usaha, ia juga melakukan perbaikan dan pembangunan infrastruktur jalan dengan program Jamula atau Jalan Mantap dan Alus Lamongan. Program ini sempat terhenti akibat pandemi. "Dalam waktu dua tahun kami sudah menginvestasikan anggaran untuk jalan sebesar Rp360 miliar pada 152 ruas dari 140 kilometer,” ujarnya.

Adapun tentang program pengendalian banjir, Pak Yes melalukan perbaikan pintu air sebagai mitigasi risiko banjir. "Alhamdulillah dua tahun terakhir ini sudah tidak ada banjir, mudah-mudahan berkelanjutan," ucapnya. Beberapa titik pintu air saat ini dapat dimanfaatkan untuk penyediaan air di musim kemarau. 

Pemerintah kabupaten juga berkoordinasi dengan pemerintah pusat, untuk infrastruktur jalan lingkar utara yang menjadi zona ekonomi baru. "Kebangkitan ekonomi baru di sisi utara Kota Lamongan, selama ini belum tersentuh investor,” kata Pak Yes. 

Di bidang kesehatan, Pak Yes membuat program Laserku (Lamongan Sehat dengan Kunjungan Rumah). Program kunjungan petugas kesehatan dari puskesmas ke rumah pasien. "Sebanyak 3.000 kepala keluarga menjadi pasien atau objek dari kegiatan Laserku,” tuturnya. 

Pemerintah kabupaten menambah dua rumah sakit umum daerah dari sebelumnya hanya satu rumah sakit. Seluruh desa di Lamongan kini dilengkapi dengan mobil sehat. “Sekarang setiap desa punya mobil sehat,"  ujarnya. 

Pelayanan dan fasilitas kesehatan masyarakat menjadi perhatian Pak Yes untuk menekan angka stunting. Hasilnya dari 27 persen angka stunting, kini turun menjadi sembilan persen.

Visi Indonesia Emas 2045

Selama tiga tahun memimpin Lamongan, Pak Yes memiliki 11 program terobosan menuju Indonesia Emas 2045. Seperti, program pendidikan berkualitas dan gratis bagi masyarakat kurang sejahtera (Perintis), Lamongan sehat yang visinya adalah untuk memperhatikan kesehatan mulai dari ibu hamil sampai dengan lansia, Young Entrepreneur Success (YES) dan Jalan Mantap dan Alus (Jamula). 

Kemudian Lumbung Pangan Lamongan, UMKM, pemda dan olah raga, Gerakan Membangun Pariwisata Ramah dan Terintegrasi (Rama Sinta), Yakin Semua Sejahtera (Yes), 100 Persen Pelayanan Publik Berkualitas, dan Desa Berjaya.

Lewat Perintis, Pak Yes menjamin tidak ada masyarakat miskin yang tidak bisa sekolah karena biaya. "Melalui program Perintis kami kembangkan beasiswa mulai dari SD sampai S2. Sampai saat ini ada sekitar 18 ribu anak atau mahasiswa yang dibantu dengan beasiswa,” kata dia. 

Ia juga mendorong partisipasi belajar dengan meningkatkan rata-rata lama sekolah. Salah satunya dengan kejar paket agar rata-rata lama sekolah tercukupi. 

Di sektor UMKM, Pak Yes membantu pemasaran produk usaha kecil menengah ke supermarket. Untuk kalangan petani diberikan pelatihan agar biaya produksinya di sektor pertanian semakin menurun dan kesejahteraan petani meningkat. 

Dalam program digitalisasi pelayanan publik, Lampongan memiliki Mall Pelayanan Publik analog dan MPP mini di lima kecamatan. Seluruh layanan sudah terdigitalisasi. "Kami juga mengaktifkan respon cepat dengan Lapor Pak Yes," ujarnya. 

Salah satu bidang yang dikembangkan adalah pariwisata melalui program Rama Sinta atau pariwisata ramah dan terintegrasi. Beragam kegiatan digelar untuk menarik kunjungan wisatawan ke Lampongan. "Kami mengadakan festival kuliner seperti pecel lele, soto, tahu campur dan lainnya,” kata Pak Yes. Hasilnya, kunjungan pelancong ke Lamongan melesat dari satu juta orang menjadi empat juta wisatawan. 

Untuk infrastruktur, perbaikan dan pembangunan jalan menambah kepercayaan publik kepada pemerintah. Indikator kinerja pemerintahan tercapai dengan baik. Sukses dengan program Jamula, kini masyarakat meminta penerangan jalan. "Saya akan membuat program Lamongan Menyala apabila terpilih kembali,” ucap Pak Yes. 

Adapun dalam mewujudkan visi Indonesia Emas 2045 adalah meningkatkan sumber daya manusia. "Investasi kami untuk Indonesia Emas adalah sumber daya manusia. Sebanyak apapun sumber daya alam jika tidak dikelola oleh sumber daya manusia yang baik tidak akan menimbulkan nilai tambah yang baik,” kata Pak Yes. 

Menurut dia, Indonesia Emas adalah kejayaan dan cita-cita yang akan dicapai setelah 100 tahun Indonesia merdeka. Indonesia akan menjadi negara besar yang mampu bersaing di dunia. "Saya optimistis dan yakin akan tercapai pada 2045, karena itu kami persiapkan dari sekarang. Semua program mengarah kepada persiapan kami untuk Indonesia Emas,” ucap Pak Yes. 

Investasi sumber daya manusia dilakukan dengan memberikan beasiswa kepada siswa sejak sekolah dasar hinggan perguruan tinggi. Dukungan yang diberikan sampai jenjang program magister. 

Menurut Pak Yes, sumber daya manusia akan terus meningkat dengan pendidikan formal dan rata-rata lama sekolah. “Investasi pendidikan juga seiring dengan investasi kesehatan. Tidak hanya pikiran yang sehat, tapi juga fisik yang kuat,” kata dia. 

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus