Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Vaksinasi telah berjalan selama hampir satu tahun di Indonesia. Selama itu, pemerintah dianggap telah berhasil dengan menggandeng beberapa elemen masyarakat yang turut terlibat di dalamnya. Meski demikian, keberhasilan vaksinasi tidak bisa dicapai hanya dengan memastikan ketersediaan stok vaksin. Distribusi yang baik dan konsistensi dalam pencapaian target juga menentukan indikator keberhasilan tersebut.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Seperti yang telah disinggung pada paragraf sebelumnya, konsistensi dalam menjalankan program vaksinasi Covid-19 ini juga takkan berhasil jika tidak melibatkan pemangku kepentingan terkait, baik dari unsur kesehatan maupun non-kesehatan. Keterlibatan ini meliputi usaha optimal dan gotong royong dari semua pihak, terutama TNI, Polri, pemerintah daerah, Kementerian Kesehatan, BIN, BUMN, organisasi keagamaan dan sosial, serta pihak swasta.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Perlu diingat, program vaksinasi Covid-19 yang telah berjalan ini memiliki salah satu tujuan, yakni untuk mencapai kekebalan kelompok (herd immunity). Oleh sebab itu, hingga pertengahan 2021 lalu, anggaran vaksinasi yang dikeluarkan oleh pemerintah mencapai Rp57,84 triliun. Untuk anggaran pengadaan vaksin sebesar Rp 47,6 triliun dan anggaran untuk pelaksanaan vaksinasi di daerah sebesar Rp 6,5 triliun (APBD). Sedangkan anggaran kesehatan dalam program pemulihan ekonomi nasional (PEN) yang telah digelontorkan mencapai Rp 93,45 triliun hingga 2 September 2021. Antara lain digunakan untuk diagnostik, perawatan pasien, dan vaksinasi Covid-19.
Sayangnya, dengan upaya sedemikian besar, sebagian masyarakat masih ada yang belum memahami manfaat vaksin bagi kepentingan bersama ini. Cara terbaik untuk memberikan kesadaran dan menghilangkan keraguan tersebut adalah dengan sosialisasi dan edukasi, serta memberikan contoh langsung oleh pimpinan dan tokoh masyarakat. Karena program vaksinasi ini adalah demi kepentingan bersama, dan berdampak luas bagi pemulihan ekonomi nasional.
Merujuk data Kemenkes RI per 7 Desember 2021 pukul 18.00 WIB, sudah ada 100.033.810 juta penduduk Indonesia telah mendapatkan dosis lengkap (dosis 1 dan 2). Artinya, sudah 49 persen dari total sasaran 208,2 juta orang yang harus divaksinasi Covid-19. Selain itu, berdasarkan rangkuman dari Our World in Data pada 6 Desember 2021 menunjukkan Indonesia menduduki peringkat ke-5 negara dengan jumlah terbanyak vaksinasi Covid-19 dosis lengkap setelah Cina, India, Amerika Serikat dan Brazil.
Kemenkes telah menargetkan vaksinasi lengkap untuk 208,2 juta warga akan dicapai pada Maret atau April tahun depan. Sedangkan untuk penyuntikan dosis pertama sudah mencakup lebih dari 143 juta warga atau 70 persen dari target 208,2 juta yang harus dicapai di akhir Januari tahun 2022.
Atas latar belakang tersebut, Tempo akan mengadakan diskusi bertajuk “Pahlawan Vaksin”. Dengan tujuan memberikan informasi kepada masyarakat luas seputar program vaksinasi Covid-19 sebagai salah satu upaya penting dalam mengurangi laju penyebaran virus, meningkatkan kesadaran publik untuk dapat memanfaatkan program vaksin sebagai upaya membangun kekebalan, serta memperkuat sinergi para pihak dalam pendistribusian vaksin di Indonesia.
Diskusi ini akan dilakukan secara daring dan akan menjadi forum penting untuk bersama-sama mengetahui jejak keberhasilan tercapainya target vaksinasi Covid-19 di Indonesia. Webinar ini akan berlangsung selama 3 hari, akan dimulai dari Selasa tanggal 28 Desember hingga hari Kamis, 30 Desember 2021 dengan durasi acara masing-masing 2 jam.
Diskusi hari pertama akan mengundang narasumber-narasumber yang kompeten di bidangnya masing-masing, di antaranya Menteri Keuangan Sri Mulyani, Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin, Menteri Luar Negeri Retno Marsudi, serta Menteri BUMN Erick Thohir*.
Jadilah saksi pentingnya peranan dan perjalanan vaksinasi Covid-19 di Indonesia hanya di diskusi “Pahlawan Vaksin” Jejak Keberhasilan Pemerintah dalam Vaksinasi Covid-19 yang dapat kalian saksikan selengkapnya hanya di Facebook Tempo Media dan YouTube Tempo.co.