Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Sebanyak 45 personel Kepolisian Republik Indonesia ditugaskan dalam Satuan Tugas (Satgas) Humas Operasi Mantap Brata 2023. Operasi tersebut digelar dalam rangka pengamanan Pemilu 2024.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
“Dalam satgas ini, dibagi menjadi tiga subsatgas, yakni Subsatgas Peliputan, Subsatgas Publikasi, serta Subsatgas Pemantauan dan Viralisasi. Total 45 personel yang terlibat,” ujar Kadiv Humas Polri Irjen. Pol. Sandi Nugroho, saat memimpin apel gelar pasukan kesiapan Satgas Humas Ops Mantap Brata 2023, Senin 16 Oktober 2023.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Satgas Humas, kata Kadiv Humas Polri Irjen. Pol. Sandi Nugroho, akan melaksanakan tugas dari mulai persiapan, saat pemilihan, hingga pascapemilu serentak. Tim juga dibagi ke dalam Ops Nusantara Cooling System, di mana Satgas Humas membawahi Subsatgas Penmas dan Subsatgas Multimedia. Di satgas ini, 30 personel dilibatkan.
Kadiv Humas mengatakan, Satgas Humas harus menampilkan performa terbaik dan pastikan peralatan siap dipakai saat gelar pasukan Ops Mantap Brata 2023-2024. gelar pasukan akan dilakukan pada Selasa 17 Oktober 2023 di Lapangan Silang Monas.
“Terus berkoordinasi intensif untuk meng-update perubahan kebijakan dan memonitor kegiatan Satgas lain,” kata Kadiv Humas.
Sementara itu, Kadiv Humas berkesempatan melakukan pengecekan kesiapan dan menyatakan seluruhnya sudah siap melakukan operasi pada apel tersebut. Begitupun di Polda jajaran yang hari ini juga telah melakukan apel pengecekan kesiapan.
“Insha Allah hoaks bisa kita cegah dan tangkap demi tujuan pemilu kali ini berjalan aman dan damai,” ujar Kadiv Humas.
Apel gelar pasukan Satgas Humas ini sebagaimana arahan Kapolri Jenderal Polisi Drs. Listyo Sigit Prabowo. Dalam arahannya, Polri harus mewujudkan pesta demokrasi yang aman dan damai, serta mencegah berbagai kerawanan.
"Kesiapan menghadapi tahapan Pemilu 2024 tentunya kita juga persiapkan langkah dari persiapan pengamanan, langkah untuk meredam terjadinya polarisasi atau hal-hal yang mengarah ke politik identitas dengan cooling system bekerja sama dengan tokoh-tokoh masyarakat, tokoh agama, tokoh daerah dan seluruh elemen masyarakat," kata Jenderal Sigit dalam keterangannya, beberapa waktu lalu.