Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Kementerian Desa Dukung Pengembangan Agroeduwisata di KTM Geragai

Kawasan agroeduwisata di kota terpadu mandiri (KTM) Geragai akan dikembangkan menjadi lima zona, yaitu zona perkebunan, zona nurseri edukasi, zona peternakan, zona kompos, dan zona pestisida.

30 Agustus 2018 | 15.29 WIB

Direktur Jenderal PKTrans M. Nurdin, mewakili Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi (Mendes PDTT) Eko Putro Sandjojo di acara Peringatan Hari Keluarga Nasional (Harganas) 2018 di KTM Geragai, Jambi, Rabu, 29 Agustus 2018. (dok. Humas Kemendes PDTT).
Perbesar
Direktur Jenderal PKTrans M. Nurdin, mewakili Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi (Mendes PDTT) Eko Putro Sandjojo di acara Peringatan Hari Keluarga Nasional (Harganas) 2018 di KTM Geragai, Jambi, Rabu, 29 Agustus 2018. (dok. Humas Kemendes PDTT).

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

INFO NASIONAL - Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi, melalui Direktorat Jenderal Pengembangan Kawasan Transmigrasi, bekerja sama dengan pemerintah Kabupaten Tanjung Jabung Timur mengembangkan agroeduwisata berbasis kebun buah di kota terpadu mandiri (KTM) Geragai, Kabupaten Tanjung Jabung Timur, Provinsi Jambi. Pengembangan kawasan agroeduwisata ini mulai dilakukan pada 2015 dengan pengembangan area tanaman buah seluas 30 hektare.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

“Pada 2016, area kebun buah diperluas kembali menjadi 50 hektare dengan empat jenis tanaman buah yang dikembangkan meliputi durian, kelengkeng, jeruk, dan buah naga,” ujar Direktur Jenderal PKTrans M. Nurdin, mewakili Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi Eko Putro Sandjojo dalam acara peringatan Hari Keluarga Nasional 2018 di KTM Geragai, Jambi, Rabu, 29 Agustus 2018.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x600

Pengembangan kawasan agroeduwisata kebun buah di KTM Geragai itu sejalan dengan Gerakan Revolusi Oranye, yakni sebuah kampanye dalam pengembangan buah Nusantara secara revolusioner dalam skala orchard. Revolusi tersebut sedang digalakkan pemerintah. “Visi dari pembangunan kawasan agroeduwisata di KTM Geragai ini, yakni menjadi andalan peningkatan kesejahteraan masyarakat Kabupaten Tanjung Jabung Timur,” kata M. Nurdin.

Untuk mencapai visi itu, pemerintah telah menyiapkan sejumlah langkah, di antaranya mengembangkan kebun buah Geragai dengan aktivitas yang berfungsi pendidikan dan pariwisata, melakukan diversifikasi produk kebun buah Geragai, bukan hanya menghasilkan produk fisik berupa buah-buahan, melainkan juga produk jasa berupa layanan edukasi dan pariwisata bagi masyarakat, melakukan riset dan pengembangan produk maupun layanan yang memiliki fungsi edukasi dan pariwisata bagi masyarakat, serta meningkatkan produktivitas dan kualitas komersialisasi produk kebun buah Geragai dengan layanan pendidikan dan pariwisata. 

“Target pengembangan kawasan agroeduwisata kebun buah Geragai adalah terbangunnya kebun buah dengan produktivitas dan kualitas komersial, pengembangan diversifikasi produk hasil kebun buah Geragai, berkembangnya layanan edukasi dan pariwisata bagi masyarakat, serta menjadi sumber pertumbuhan ekonomi baru di bidang hortikultura,” tuturnya. 

Ke depan, kawasan agroeduwisata akan dikembangkan menjadi lima zona, yaitu zona perkebunan, zona nursery edukasi, zona peternakan, zona kompos dan pestisida, serta zona reservoir. Pengembangan kawasan ini juga terus mendapat dukungan dari Kementerian Desa.

“Pada 2018 ini, kami sudah menyalurkan bantuan sarana prasarana sebesar Rp 2,8 miliar, pengembangan usaha transmigrasi Rp 869,4 juta, dan kegiatan sosial budaya Rp 50 juta. Sedangkan, pada 2013 sampai 2016, bantuan yang tersalurkan Rp 23,3 miliar sehingga total hingga saat ini mencapai Rp 26,8 miliar,” ucapnya.

Upaya pengembangan kawasan agroeduwisata kebun buah di KTM Geragai diharapkan juga dapat membantu meningkatkan aktivitas ekonomi masyarakat sekitar atau yang dikenal dengan kawasan hinterland. Target pengembangan penanaman komoditas buah-buahan di area masyarakat mencapai 750 hektare.  (*)

Esra Dopita Meret

Esra Dopita Meret

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus