Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Deputi Gubernur Bank Indonesia (BI) Doni P Joewono resmi membuka Festival Ekonomi Syariah (FESyar) Sumatera 2024 di Harbour Bay, Batam, Senin, 27 Mei 2024. FESyar merupakan bagian dari rangkaian penyelenggaraan Indonesia Sharia Economic Festival (ISEF) oleh BI, yang dilakukan di tiga wilayah yakni Sumatera di Batam, FESyar Kawasan Timur Indonesia di Sulawesi Tenggara dan FESyar Jawa di Jawa Timur.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
"Kegiatan FESyar di Kawasan Sumatera ini merupakan pemaknaan dari Hamzah Washol, karena kegiatan ini merupakan kolaborasi bersama dari berbagai pihak dalam upaya mendukung upaya pengembangan ekonomi syariah di Indonesia," kata Doni.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Doni menegaskan, pentingnya program pengembangan ekonomi syariah yang berkelanjutan untuk menjawab tantangan di ranah global. “Ekonomi syariah Indonesia juga terus berkembang dan menempati posisi penting dalam ekosistem global, ditandai dengan peringkat Indonesia di posisi ketiga dunia berdasarkan State of the Global Islamic Economy Indicator (SGIE) 2023, atau naik satu peringkat dibanding tahun sebelumnya," ujarnya.
Menurut Doni, ada tiga tantangan pengembangan ekonomi dan keuangan syariah nasional yang harus dihadapi. Pertama, dari sisi ekonomi syariah global, Indonesia masih menjadi global market dari industri halal. Berdasarkan data SGIE Report 2023, sektor makanan halal Indonesia menduduki peringkat pertama sebagai importir dengan nilai US$149,8 miliar.
Deputi Gubernur Bank Indonesia (BI) Doni P Joewono.
Namun, eksportir sektor halal food ke negara OKI masih didominasi oleh negara Brazil, India dan Amerika. Kedua, dari sisi keuangan, perkembangan ekonomi dan keuangan syariah cenderung agak lambat. "Berdasarkan Laporan Perkembangan Keuangan Syariah Indonesia, market share institusi keuangan syariah pada tahun 2022 relatif masih kecil, yakni sebesar 10,69 persen secara nasional," kata Doni.
Ketiga dari sisi literasi, hasil survei tracking literasi ekonomi syariah di 2023 yang dilakukan oleh Bank Indonesia di 10 provinsi menunjukkan tingkat literasi ekonomi syariah tercatat sebesar 28,01 persen. "Hal ini menunjukkan masih adanya gap yang relatif jauh dari target nasional sebagaimana yang disampaikan oleh Bapak Wakil Presiden RI agar mencapai 50 persen pada 2025," ujar Doni.
Karena itu, Doni melanjutkan, untuk mengisi ceruk atau peluang ekonomi syariah global, diperlukan program pengembangan ekonomi syariah yang berkelanjutan. Bank Indonesia bersama dengan Komite Nasional Ekonomi dan Keuangan Syariah (KNEKS) serta berbagai pihak lainnya terus melakukan berbagai upaya melalui tiga pilar pengembangan ekonomi dan keuangan syariah, yaitu, penguatan ekosistem produk halal; penguatan keuangan syariah; dan penguatan halal lifestyle.
BI pun terus memperkuat sinergi pengembangan ekonomi dan keuangan syariah dalam mendorong pertumbuhan ekonomi yang inklusif dan berkelanjutan. Bersama Kementerian Agama dan Perguruan Tinggi di Sumatera, BI telah membentuk Halal Center di 6 wilayah Sumatera, yaitu di Provinsi Kepulauan Riau (Kepri), Sumatera Utara, Aceh, Lampung, Bangka Belitung, dan Kota Lhokseumawe.
Doni menjelaskan, pembentukan Halal Center ini berhasil memfasilitasi penerbitan sertifikasi halal kepada 6.317 UMKM se-Sumatera. Hal itu membantu ekosistem produk halal di wilayah Sumatera berkembang dengan lebih optimal.
Program itu pun menjadi fokus utama pembukaan FESyar Sumatera 2024 yang bertema 'Sinergi untuk Memperkuat Ketahanan dan Kebangkitan Ekonomi Syariah Sumatera'. "Tema ini sangat relevan, mengingat sinergi dan kolaborasi berbagai pihak menjadi kata kunci keberhasilan program pengembangan ekonomi dan keuangan syariah," kata Doni.
Doni mengatakan, berbagai inisiatif program ekonomi syariah lainnya yang telah diimplementasikan di Sumatera yaitu gelaran Bulan Pembiayaan Syariah (BPS) yang telah dimulai sejak Maret 2024 hingga puncaknya saat ISEF 2024 pada Oktober mendatang. Dukungan digitalisasi dan sinergi juga terus dilakukan dengan perluasan pemanfaatan instrumen pembayaran digital (QRIS) untuk transaksi keuangan syariah.
Gubernur Kepulauan Riau, Ansar Ahmad, mengapresiasi Bank Indonesia dan berkomitmen untuk terus berupaya mendorong penguatan ekonomi syariah nasional. Berbagai inisiatif yang telah dilakukan, antara lain, memberikan subsidi margin untuk pembiayaan UMKM, pelatihan dan dukungan alat sterilisasi makanan IKM halal, pendampingan melalui klinik kemasan, program sertifikasi halal, serta inkubasi usaha syariah melalui program kemandirian pesantren yang telah dibentuk Himpunan Ekonomi Bisnis Pesantren (HEBITREN) yang merupakan wadah kolaborasi ekonomi antar pondok pesantren di Kepri.
FESyar Sumatera digelar pada 26 Mei -2Juni 2024. Beberapa kegiatan yang digelar selama sepekan ini di antaranya, Fashion Show Road to IN2MF, Indonesia International Halal Chef Competition (IN2HCC), Lomba Pondok Pesantren Unggulan berdasarkan unit usaha syariah, dan Lomba Wirausaha Muda Syariah. Rangkaian acara ini juga turut dimeriahkan oleh Sharia Fair yang merupakan showcasing atas UMKM binaan Kantor Perwakilan Bank Indonesia se-Sumatera.