Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Komunitas GenRe BerTeMan dari 34 Provinsi Ramaikan Harganas 2018

Pertemuan remaja dalam komunitas ini mereka akan menyusun sendiri indikator revolusi mental yang akan mereka terapkan dalam keluarga dan lingkungannya.

4 Juli 2018 | 21.39 WIB

Deputi Bidang KSPK BKKBN Muhamad Yani (kedua dari kiri) dan Kepala Kesbangpol Pemprov Sulawesi Utara Micky Onibala (ketiga dari kanan) dalam acara gathering remaja dalam komunitas Genre BerTeMan dalam rangkaian peringatan Harganas 2018 di Aula Wali Kota Manado, Manado, Sulawesi Utara, Rabu, 4 Juli 2018.
Perbesar
Deputi Bidang KSPK BKKBN Muhamad Yani (kedua dari kiri) dan Kepala Kesbangpol Pemprov Sulawesi Utara Micky Onibala (ketiga dari kanan) dalam acara gathering remaja dalam komunitas Genre BerTeMan dalam rangkaian peringatan Harganas 2018 di Aula Wali Kota Manado, Manado, Sulawesi Utara, Rabu, 4 Juli 2018.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100

INFO NASIONAL— Perayaan Hari Keluarga Nasional (Harganas) ke-XXV 2018 yang digelar di Kota Manado, Sulawesi Utara pada 3-7 Juli 2018 menghadirkan beragam kegiatan menarik yang berbeda dari sebelumnya. Setelah meresmikan Taman Bermain gratis bagi keluarga pada Selasa, 3 Juli kemarin. Pada Rabu, 4 Juli hari ini Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) menggelar gathering remaja yang tergabung dalam komunitas GenRevolution Bersih Tertib dan Mandiri atau GenRe BerTeMan.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100

Lebih dari 500 pemuda dari 34 provinsi dalam komunitas tersebut berkumpul di Aula Kantor Wali Kota Manado Sulawesi Utara. Dalam kegiatan yang juga dihadiri para pejabat dari Kemenko Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK), BKKBN Pusat, Pemerintah Provinsi Sulawesi Utara dan Pemerintah Kota Manado tersebut, mereka akan menyusun sendiri indikator revolusi mental yang akan mereka terapkan dalam keluarga dan lingkungannya.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x600

Deputi Bidang Keluarga Sejahtera dan Pemberdayaan Keluarga (KSPK) BKKBN Muhamad Yani mengatakan sangat bangga bisa bertemu dengan para remaja dari seluruh Indonesia dalam komunitas GenRevolution. “Saya mengharapkan kalian para remaja bisa menjadi role model dan motivator di wilayahnya masing-masing dan juga sebagai penggerak revolusi mental,” ujarnya dalam sambutan di acara gathering remaja GenRe BerTeMan di Aula Kantor Wali Kota Manado, Manado, Sulawesi Utara, Rabu, 4 Juli 2018.

Kemajuan bangsa di masa mendatang, Yani menambahkan, di tentukan oleh kualitas sumber daya manusia yang unggul dan bukan hanya sumber daya alam. “SDM yang unggul merupakan pilar utama dalam pembangunan,” katanya.

Ia berharap melalui peringatan Harganas ini bisa menjadi momentum agar para keluarga menyiapkan putra putrinya untuk menjadi remaja yang berkarakter kuat dan berintegritas tinggi. “Mereka harus memiliki etos kerja yang tinggi, bergotong royong dan toleran. Karena remaja yang akan meneruskan kepemimpinan nasional kedepan.”

Kepala Kesbangpol Pemerintah Provinsi Sulawesi Utara Micky Onibala yang hadir mewakili Gubernur Sulawesi Utara mengatakan rasa bangganya Kota Manado bisa menjadi tuan rumah peringatan Harganas, dan kali ini menjadi ajang berkumpul pemuda seluruh Indonesia dalam komunitas GenRe BerTeMan. “Generasi muda merupakan pilar-pilar pembangunan untuk melanjutkan tongkat kepemimpinan bangsa. Aspek- aspek spiritual, intelektual, dan organisasional penting untuk dimiliki, seiring banyaknya tantangan di era globalisasi,” ucapnya.

Micky berpesan agar para remaja yang tergabung dalam GenRe BerTeMan meningkatkan persatuan, menjauhi narkoba, kekerasan dan pergaulan bebas. “Kalian harus mampu menjadi pelopor di lingkungannya untuk menjaga kondisi tetap aman dan tertib, serta menjadi penggerak revolusi mental agar maju dan berkarakter,” tuturnya.

BKKBN mengembangkan GenRe (Generasi Berencana) sebagai intervensi terhadap tantangan dan permasalahan remaja di Indonesia. GenRe dilaksanakan BKKBN bersama mitra kerja melalui 2 pendekatan. Pertama, pembentukan PIK-R dengan sasaran remaja berusia 10-24 tahun dan belum menikah. Kedua, pembentukan kelompok kegiatan (poktan) Bina Keluarga Remaja (BKR), yang menyasar keluarga dan orang tua, khususnya yang memiliki remaja.

Melalui GenRe, remaja dibina dan diarahkan untuk mampu menjalani masa transisi kehidupan remaja. Masa transisi dimaksud dibagi ke dalam Lima Transisi Kehidupan (Five Life Transitions), yaitu 1) melanjutkan sekolah (continue learning); 2) mencari pekerjaan (start working); 3) memulai kehidupan berkeluarga (form families); 4) menjadi anggota masyarakat (exercise citizenship); dan 5) mempratikkan hidup sehat (practice healthy life). (*)

Abdul Jalal

Abdul Jalal

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus