Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

MPR Sosialisasikan Empat Pilar di Kota Sunrise of Java

Sosialisasi melalui seni budaya merupakan salah satu dari berbagai metode yang sudah dilaksanakan.

1 Juli 2018 | 13.16 WIB

Image of Tempo
Perbesar
Pagelaran seni budaya wayang kulit bersama dalang Ki Sigit Setiawan dengan lakon "Pandawa Sukur" di halaman kampus Universitas 17 Agustus 1945 (UNTAG) Banyuwangi, pada Sabtu, 30 Juni 2018.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

INFO NASIONAL - Dalam rangka sosialisasi Empat Pilar MPR RI (Pancasila, UUD NRI Tahun 1945, NKRI, dan Bhinneka Tunggal Ika). MPR RI bekerjasama dengan Perpenas 17 Agustus 1945 Banyuwangi, Jawa Timur, mengadakan sosialisasi melalui pagelaran seni budaya wayang kulit dengan dalang Ki Sigit Setiawan yang menampilkan lakon “Pandawa Sukur”. Tampil dalam acara yang diselenggarakan di halaman kampus Universitas 17 Agustus 1945 (UNTAG) Banyuwangi, pada Sabtu, 30 Juni 2018 ini, sinden tamu Agnes Serfozo dari Hongaria

Pagelaran di kota berjuluk “Sunrise of Java’ ini juga menampilkan Seni Barong Sapu Jagad, Musik Bambu Banyuwangen serta Lawak Gaple (Gandu dan Cemple). Acara yang disaksikan ratusan masyarakat Kota Banyuwangi dan sekitarnya ini juga dihadiri Kepala Biro Humas MPR Siti Fuziah, Jajaran FKPD dan SKPD Kabupaten Banyuwangi, Ketua Dewan Kehormatan Perpenas 17 Agustus 1945 Sonny Tri Danaparamita, Rektor Universitas 17 Agustus 1945 Banyuwangi Drs. Andang Subaharianto M.Hum, dosen, mahasiswa dan tokoh masyarakat setempat.

Kepala Biro Humas Sekjen MPR RI Siti Fauziah mengatakan pementasan seni budaya wayang kulit ini digelar dengan maksud untuk melakukan reaktualisasi nilai-nilai Pancasila, UUD NRI Tahun 1945, NKRI dan Bhinneka Tunggal Ika, dalam rangka internalisasi pemahaman terhadap Empat Pilar MPR RI kepada masyarakat, khususnya melalui pagelaran seni budaya tradisional dan juga sebagai salah satu bentuk apresiasi sekaligus langkah konkret  dan nyata MPR RI dalam upaya melestarikan warisan budaya tradisional, khususnya wayang kulit, yang telah menjadi ciri, jati diri dan kekayaan intelektual bangsa Indonesia.

Sosialisasi melalui seni budaya merupakan salah satu dari berbagai metode yang sudah dilaksanakan. Metode lain yang sudah digelar adalah ToT, FGD, LCC, outbound, seminar, dan diskusi. "Tidak hanya wayang, budaya nusantara sangat variatif. Saat kita melakukan sosialisasi melalui metode ini akan disesuaikan dengan budaya masing-masing daerah," ujar Siti.

Rektor Universitas 17 Agustus 1945 Banyuwangi Andang Subaharianto mengungkapkan, Empat Pilar MPR RI harus dijaga untuk mempertahankan NKRI dan Pagelaran Wayang Kulit Semalam ini merupakan salah satu dari serangkaian kegiatan Pagelaran Budaya Nusantara. Andang mengucapkan terimakasih kepada MPR yang telah melaksanakan "Sosialisasi Empat Pilar MPR RI melalui Pagelaran Wayang Kulit ini di Universitas 17 Agustus 1945 Banyuwangi, serta mengajak para mahasiswa dan para alumni untuk berpartisipasi dengan harapan bisa melestarikan budaya melalui wayang.(*)

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Rifwan Hendri

Rifwan Hendri

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus