Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Zanariah sedang berbahagia. Perayaan hari jadi ke-1.145 Kota Kediri berlangsung sukses pada 27 Juli silam. Pelibatan beragam kalangan, terutama anak muda, dalam kegiatan itu membuatnya optimistis menatap Indonesia Emas 2045.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Menurut Penjabat Wali Kota Kediri ini, semua program yang dijalankan seiring dengan empat pilar Visi Indonesia Emas 2045, yakni pembangunan manusia serta penguasaan ilmu pengetahuan dan teknologi; pembangunan ekonomi berkelanjutan; pemerataan pembangunan; serta, pemantapan ketahanan nasional dan tata kelola kepemerintahan.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
“Karena Indonesia Emas ini melibatkan generasi berikutnya, kami mengikutsertakan Forum Anak Kota Kediri untuk terlibat sejak awal perencanaan pembangunan daerah,” kata Zanariah. Harapannya, anak muda di dalam forum itu akan menularkan semangat serupa kepada teman-temannya.
Zanariah menyadari untuk mewujudkan generasi emas di 2045 penuh tantangan. Sebab itu, Pemkot Kediri terus menyiapkan sumber daya manusia yang unggul dan memiliki daya saing. Salah satu perwujudannya melalui program di sektor pendidikan. Ia memastikan masyarakat dapat mengakses pendidikan secara inklusif.
“Pada Peringatan Hari Anak Nasional lalu, kami juga melakukan deklarasi SLB Ramah Anak dengan Kepala SLB Se-Kota Kediri. Selain itu, memberikan bantuan sosial pendidikan bagi pelajar dan mahasiswa Kota Kediri agar bisa melanjutkan jenjang pendidikan lebih baik,” tuturnya.
Di sektor pembangunan ekonomi, Pemkot Kediri terus melakukan pendampingan pada UMKM agar naik kelas, salah satunya dengan merambah pasar digital dan ekspor.
“Ada beberapa pelaku UMKM yang bercerita pada saya bahwa mereka sudah mendapat buyer dari Jerman, Prancis dan Italia berawal dari mengikuti pameran internasional seperti World Water Forum, Inacraft, Expo APEKSI, dan lain-lain,” kata Zanariah.
Pemkot Kediri juga mempermudah pengurusan perizinan usaha untuk pemerataan kesempatan usaha dan pendapatan. Semua fasilitas ini diberikan lantaran Zanariah yakin UMKM yang berdaya akan berdampak pada percepatan pengentasan kemiskinan. “Karena semakin luas lapangan pekerjaan yang tersedia,” ucap dia.
Sedangkan di sektor pemerataan pembangunan, Pemkot Kediri tetap berfokus pada pembangunan infrastruktur yang merata dan terintegrasi untuk mempermudah aksesibilitas. “Terlebih di Kediri telah ada Bandara Internasional Dhaha,” sebut Zanariah.
Hasil pelaksanaan program-program itu mulai terlihat pada skor di beberapa indeks. Misalnya Indeks Pembangunan Manusia meraih skor 80,97 pada 2023. Indeks Kepuasan Masyarakat pada angka 3,54.
Kediri juga meraih skor Kota Layak Huni 79,83 persen di atas target yang telah ditentukan. Selanjutnya, Indeks Kerukunan Umat Beragama mendapat skor 4,55 di 2023. “Ditambah, Kota Kediri juga telah masuk dalam 10 besar Kota Paling Toleran di Indonesia berdasarkan survei Setara Institute selama empat tahun berturut-turut,” ucap Zanariah.
Selain itu, inflasi di Kota Kediri juga tetap terkendali. Menurut data BPS Kota Kediri, inflasi tahunan pada 2023 berada di angka 2,64 persen. Angka ini masih sesuai dengan sasaran inflasi nasional 3±1 persen dan di bawah inflasi Jawa Timur yang sebesar 2,92 persen.
“Segala pencapaian ini merupakan hasil kerja sama seluruh pihak dan dukungan dari masyarakat Kota Kediri. Saya harap sinergi dan kolaborasi ini terus terjaga,” ujar wanita yang juga menjabat sebagai Direktur Bina Pembangunan Daerah di Kementerian Dalam Negeri.