Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Police Art Festival 2022 Beri Ruang Difabel Berkarya

Polri membuka ruang publik untuk masyarakat bisa memberikan kritikan.#InfoTempo

18 Desember 2022 | 00.00 WIB

Image of Tempo
Perbesar
Suasana berlangsungnya kegiatan melukis pada Police Art Festival 2022, Sabtu, 17 Desember 2022.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Kepolisian Republik Indonesia (Polri) menggelar event untuk masyarakat yang adil dan ramah kepada disabilitas. Bertajuk Police Art Festival 2022, para seniman diajak berpartisipasi dalam menggambar mural untuk mengekpresikan pesan, kritik, dan saran kepada Polri. Kegiatan yang berlangsung 16-17 Desember 2022 di Taman Ismail Marzuki itu sekaligus dalam rangka memperingati Hari Disabilitas Internasional yang jatuh setiap tanggal 3 Desember.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Melalui event ini, Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo membuka ruang publik untuk masyarakat bisa memberikan kritikan. Polri juga berusaha memberikan wadah bagi seniman untuk semangat berkolaborasi.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Kepala Lembaga Pendidikan dan Pelatihan (Kalemdiklat) Polri Komjen. Pol. Rycko Amelza Dahniel mengaku tertarik dengan salah satu hasil karya seni dari peserta putri disabilitas dalam Poilce Art Festival. “Saya mendapatkan inspirasi. Suatu pesan bahwa polisi perlu memberikan pelayanan kepada Disabilitas.” Dia pun berencana akan menjadikan karya itu sebagai cover buku dalam buku kurikulum  Etika Pelayanan Disabilitas mendatang.

Sebelumnya, Ryco telah menyiapkan kurikulum Etika Pelayanan Disabilitas untuk menghadapi kelompok rentan seperti perempuan, ibu dan anak, disabilitas, termasuk orangtua dan jompo. “Kami mempersiapkan kurikulum pendidikan untuk memberikan etika pelayan dari tamtama sampai perwira. Salah satu bentuk keberpihakan, kepedulian kepada teman disabilitas. We Love You,” ujar Ryco.

Kepala Divisi Humas Polri Irjen Pol Dedi Prasetyo mengatakan, pada awal-awal Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo menjabat sudah menginstruksikan agar seluruh sentra-sentra di kepolisian baik di Polsek, Polrest, Polda, dan Mabes Polri ramah dengan disabilitas. Event kali ini, kata Dedi, melibatkan para siswa dan siswi dari SLB dan para pelukis jalanan untuk mengekspresikan tentang kepolisian baik berupa saran kritik dan sisi humanis Polri digambarkan oleh peserta.

“Mereka kita berikan ruang untuk lebih percaya diri di ruang publik. Mengekspresikan sebebas-bebasnya apa yang mereka ketahui, mereka rasakan, dan ingin dituangkan. Dan Hasilnya luar biasa.”

Dedi mengatakan, dari mural-mural yang digambarkan dalam Police Art Festival 2022, dia sangat terkesan dengan para seniman yang menggambarkan Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo. “Bangga kepada Kapolri, Beliau tidak segan untuk membuka ruang dialog, beliau sangat terbuka, harus siap menerima saran, legowo, dan masukan. Semua masukan dari masyarakat harus bisa diterima polisi,” Katanya.

Direktur Utama PT Tempo Inti Media Arif Zulkifli mengatakan, Police Art Festival merupakan sinergi sangat baik yang merupakan kelanjutan dari sinergi yang kurang lebih serupa diadakan tahun lalu. “Intinya kita mengapresiasi seni bersama-sama dan bekerja sama untuk meningkatkan peran kesenian di dalam kegiatan kita. Dalam hal ini kita juga bekerja sama dengan komunitas difabel.”

Gambar gambar yang ada, kata Arif, mengapresiasi kepolisian dalam melindungi kelompok-kelompok rentan dalam hal ini difabel. “Terima kasih atas kerja sama semua pihak yang sangat baik.”

Polri, kata Direktur Utama Tempo Inti Media Harian Meiky Sofyansyah, secara mengejutkan menggelar hajatan yang inspiratif. Hampir dua tahun Polri memberikan ruang untuk merangkul seniman mural dan saat ini merangkul komunitas difabel. “Tahun lalu tidak terpikir, dan Polri ternyata lebih sensitif (dengan merangkul disabilitas –red).”

Institusi Polri, kata Meiky, berusaha menjadi bagian dari masyarakat yang melekat, tak memiliki jarak untuk mengayomi membantu masyarakat.  “Apa yang dilakukan Polri dan Tempo baru tahap awal. Gagasan besar Polri untuk memberi ruang publik ekspresi untuk nawaitu Indonesia lebih baik. Terimakasih sudah bermitra, tahun depan memberi ruang lebih banyak kepada komunitas. Intinya memberikan kesempatan kepada semua orang untuk berbuat lebih baik untuk Indonesia.”

Police Art Festival 2022 dimeriahkan juga dengan tarian Saman dan pertunjukan musik oleh teman-teman penyandang disabilitas. Sebelumnya, terdapat tiga lukisan yang digoreskan oleh Kapolri Listyo Sigit Prabowo yang diselesaikan oleh Razqa Nayla Asshiddiqi, goresan Menteri Pariwisata Sandiaga Uno diselesaikan oleh Ridwan Manantik, dan goresan Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Anak Bintang Puspayoga diselesaikan oleh Kana Fuddy Prakoso.

Police Art Festival diikuti oleh Seniman difabel, Seniman jalanan, serta perwakilan dari berbagai Polda. Total terdapat 45 tim yang terlibat, terdiri atas 10 Tim Polda, 15 tim Seniman difabel, dan serta 20 tim seniman jalanan. Penyelenggaraan Police Art Festival 2022 diakhiri dengan pemilihan lima karya favorit yang masing-masing mendapat hadiah Rp 15 juta. Adapun lima karya favorit itu yakni tim Pinsiana Cartoon dari Polda Bali, Purnama dari teman disabilitas, Zideny dari teman disabilitas, Tim Talenta dari disabilitas, dan Zealone dari seniman jalanan.

Iklan

Iklan

Artikel iklan

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus