Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Iklan

Setahun Lebih Dinilai Cukup Buktikan Kinerja, Ketum KAHMI: Heru Cocok Jadi Gubernur

KAHMI Jaya menilai pentingnya figur Gubernur Jakarta yang sudah khatam memahami setiap persoalan yang ada

5 Maret 2024 | 15.03 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

INFO NASIONAL – Jakarta sedang berproses menuju daerah khusus dan kota bisnis berskala global. Pondasi ini sudah dibangun secara serius oleh Penjabat (Pj) Gubernur DKI Jakarta, Heru Budi Hartono. Oleh karena itu, keberlanjutan itu menurut Korps Alumni Himpunan Mahasiswa Islam Jakarta Raya (KAHMI Jaya) harus nampak, jangan dari nol lagi.

“Pj Heru cukup kapabel dan cocok mimpin Jakarta ke depan. Dia paham gimana membangun Jakarta,” kata Ketua KAHMI Jaya, M. Ichwan Ridwan atau Boim, Selasa, 5 Maret 2024.

Boim mengatakan, pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) DKI Jakarta tinggal menghitung bulan. Sejumlah tokoh politik mulai muncul mengincar kursi orang nomor satu di kota yang kini bermetamorfosa menjadi Daerah Khusus Jakarta (DKJ). Meski aturan mekanisme pemilihan menuai kontroversi, namun keberadaan gubernur definitif adalah keniscayaan.

KAHMI Jaya menilai pentingnya figur Gubernur Jakarta yang sudah khatam memahami setiap persoalan yang ada. Salah satu sosok yang dianggap layak adalah (Pj) Gubernur DKI Jakarta, Heru Budi Hartono.

Hampir dua tahun ini kata Boim, Heru cukup akseleratif melakukan perbaikan infrastrukur. Misalnya, pembangunan sistem pengolahan sampah sementara reduce, reuse and recycle (TPS 3R). TPS 3R yang memiliki kapasitas 50 ton sampah per hari ini akan menghasilkan bahan bakar jumlutan padat atau refused derived fuel (RDF).

“Banyak lagi pembangunan yang terus dilakukan sebagai solusi untuk Jakarta. Revitalisasi pasar, pengendalian inflasi, normalisasi sungai, optimalisasi transportasi publik hingga penuntasan sodetan Ciliwung. Bahkan, program penertiban data penduduk pun dilakukan, meskipun tidak populer, tapi penting sebagai validasi mewujudkan kesejahteraan warga,” ujar dia.

Heru diharapkan terus meningkatkan interaksi yang sudah terjalin dengan masyarakat, seperti dengan stakeholder pendidikan dan kebudayaan. Boim berharap, kepemimpinan Heru bisa melahirkan sebuah legacy, khususnya terkait dengan dunia pendidikan dan ke-Betawi-an.

“Selama bertahun-tahun Betawi itu nyaris belum mendapat tempat yang baik. Yang ada periode kemarin hanya sebatas mengganti nama jalan saja, tidak lebih. Dengan corak baru Jakarta ini, kami yang ibaratnya tali ari-ari nya di tanam di sini sangat ingin warisan nenek moyang kami dilestarikan dengan baik,” kata dia.

Jakarta, lanjut dia, saat ini sedang menuju kota global, memiliki pengaruh besar untuk mengenalkan budaya lokal ke kancah internasional. Menurutnya, budaya lokal, dalam hal ini Betawi harus dijadikan magnet untuk menarik perhatian wisatawan dari setiap negara di dunia.

“Jadi bagaimana harusnya ketika turis datang ke Jakarta, mereka penasaran ingin menyaksikan budaya Betawi itu apa dan bagaimana. Karena kalau yang disuguhkan itu budaya milik orang lain, ya tentu turis akan memilih datang ke daerah atau negara asal budaya tersebut,” ujar Boim.

Dia pun mencontohkan, bagaimana ornamen Betawi ada di setiap hotel, MICE, pusat perbelanjaan, sekolah-sekolah, tempat wisata dan lain-lain. “Atau, ada satu hari yang diwajibkan bagi anak sekolah untuk memakai seragam bernuansa Betawi. Nah ini butuh political will dari seorang Gubenur, saya melihat ini bisa dilakukan Pj Heru.”

KAHMI Jaya meyakini bahwa Jakarta merupakan pusat akulturasi budaya. Dia tidak menampik bahwa Jakarta mewadahi setiap orang dari berbagai suku, ras, dan agama. Masyarakat Betawi kata dia sejak dulu sangat terbuka dengan keberagaman yang ada di Jakarta.

“Gubernur Jakarta harus merupakan simbol pemersatu yang tidak boleh menafikan adat budaya setempat. Bahwa Betawi sebagai akar budaya Jakarta harus diakui, pun bahwa Jakarta juga rumah bagi semua budaya, itu tidak boleh dihilangkan,” kata dia.

Boim mengatakan, figur Pj Heru sebagai orang yang sudah paham di Jakarta, lama kerja di Pemprov DKI, mengalami berbagai fase kepemimpinan gubernur, pastinya paham bagaimana caranya menjadi bapak bagi semua kelompok masyarakat di Jakarta. “Pj Heru layak didefinif-kan sebagai Gubernur Jakarta,” ujar dia. (*)

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Prodik Digital

Prodik Digital

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus