Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
INFO NASIONAL — Permintaan kamera web (webcam) untuk menunjang tatap muka virtual selama pandemi Covid-19 melonjak drastis. Kendati laptop generasi terbaru telah memiliki fitur webcam, sebagian orang tetap memilih kamera web terpisah untuk mendapatkan kualitas koneksi yang bagus.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Kamera web sebagai aksesoris tambahan memiliki sederet keunggulan yang tak dimiliki komputer jinjing. “Banyak fitur yang lebih tinggi kualitasnya sehingga konsumen tetap mencari webcam,” ujar General Manager PT Nusantara Tridaya Inovasi (NTI), Yoan Christa di kantornya, Rabu, 10 Juni 2020.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
PT NTI menjadi distributor tunggal Telycam—produsen kamera video konferensi asal China-- di Indonesia. Produk Telycam bisa diputar 170 derajat, diletakkan di meja atau digantung terbalik pada plafon, mendukung USB 3.0, 35x optical zoom, dan 4K atau all-in-One Video Conferencing Camera. Selain itu Telycam memiliki sejumlah port antara lain USB, ethernet, SDI, HDMI, dan DVI.
Telycam juga menawarkan berbagai tipe kamera web sesuai kebutuhan. Untuk peranti pendukung pada telekonferensi yang lazimnya dipakai lembaga pemerintahan atau perusahaan swasta, tersedia tipe TLC-700-IP35-4K, TLC-300-IP-12-4K, TLC-300-IP-5-4K, TLC-300-IP-12, dan TLC-300-IP-20. Tipe ini mendukung pemakaian IP Address untuk menjamin keamanan sebuah telekonferensi.
Fleksibilitas produk Telycam dapat menyesuaikan diri dengan kebutuhan pengguna. Ruangan berukuran sedang, misalnya cukup menyambung kabel ke port HDMI untuk jarak maksimal 20 meter. Sedangkan port SDI atau Ethernet cocok untuk kebutuhan di ballroom hotel.
Keunggulan Telycam yang lain adalah beberapa tipe dapat dikendalikan dari jarak jauh. Misalnya lima kamera Telycam dikoneksikan dengan kabel Ethernet dan digabungkan ke dalam terminal (switch) yang terkoneksi ke komputer jinjing. Selanjutnya semua kamera tersebut mudah dikendalikan cukup dengan sentuhan jari di layar komputer atau keyboard.
Sebuah kamera Telycam juga memiliki banyak preset. Misalnya saja TLC-700-IP-35-4K, kamera dengan kemampuan 35x optical zoom ini memiliki 128 preset yang dapat dikendalikan otomatis. Jika setiap preset mewakili seorang peserta dalam sebuah konferensi video, berarti 128 orang dapat bergabung dalam pertemuan virtual. “Salah satu klien kami yang pakai Telycam adalah BNN (Badan Narkotika Nasional),” kata Yoan.
Untuk kebutuhan di perumahan tersedia produk Telycam TLC-300-U3-12. Fitur-fiturnya antara lain mendukung video Full HD 1080p, 12x optical zoom, dapat diputar 72,5 derajat, dan mendukung 128 preset. Di toko online atau e-commerce, harga produk ini mencapai Rp 12 juta.
Meskipun produk Telycam memiliki harga premium, sejumlah gereja di DKI Jakarta menggunakannya. “Selama pandemi rumah ibadah harus melaksanakan ibadah secara live streaming, jadi (Telycam) tetap dicari konsumen,” ujar Yoan.(*)