Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Wakil Bupati Sabu Raijua periode 2021–2024, Yohanis Uly Kale, maju sebagai calon bupati dalam kontestasi Pilkada Bupati Sabu Raijua pada November mendatang. "Setiap kita pasti punya keinginan yang baik, karena itu saya sedang mempersiapkan diri juga dalam hal politik, ada dalam proses pencalonan sebagai calon bupati di Kabupaten Sabu Raijua," kata Yohanis.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Yohanis menjelaskan, saat ini pihaknya sedang berkoordinasi dengan beberapa partai untuk proses selanjutnya. "Kami sekarang dengan tim sangat berharap koordinasi ini akan terus berjalan dengan baik, beberapa partai ada PDI Perjuangan, Nasdem, Demokrat, Gerindra, PAN serta Perindo," ujarnya.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Yohanis mengaku sangat tertarik sekali dengan dunia politik. "Saya pikir politik itu tidak boleh dipandang sebagai hal yang buruk. Politik itu adalah meramu kebijakan untuk kepentingan, kemaslahatan dan kebaikan banyak orang," kata dia.
Bagi Yohanis, berpolitik adalah hal yang menarik dan bagian dari sebuah pelayanan serta pengabdian kepada masyarakat lewat jalur politik. "Yang penting kita bisa memahami bahwa politik itu baik suci mulia," ujarnya.
Yohanis menjelaskan, saat ini angka kemiskinan masyarakat Sabu Raijua sekitar 38 persen. Karena itu, dirinya akan fokus untuk membangun Kabupaten Sabu Raijua.
"Ke depan kami sangat berharap dan bersama dengan masyarakat bekerja keras membangun Sabu Raijua," ujar Wakil Ketua DPW PKB Nusa Tenggara Timur ini.
Karena itu, Yohanis melanjutkan, banyak hal yang perlu dilakukan dan dikerjakan. Apalagi, Sabu Raijua merupakan salah satu kabupaten baru di Nusa Tenggara Timur. "Banyak hal yang harus dikerjakan sebagai daerah baru, berjuang bersama masyarakat memanfaatkan potensi-potensi yang ada di Sabu Raijua".
Salah satu potensi yang dikembangkan yakni garam. Menurut Yohanis, garam menjadi salah satu andalan di Sabu Raijua, sebagai potensi yang diunggulkan. Juga sebagai salah satu sumber pendapatan asli daerah (PAD) di Sabu Raijua.
"Karena itu sekarang juga dikelola oleh Pemda Sabu Raijua bekerja sama dengan pemilik lahan. Inilah yang menjadi salah satu kekuatan kami di Sabu Raijua," kata Yohanis.
Selain garam, potensi lainnya yakni rumput laut dan juga potensi lain seperti dari sentral industri rumah tangga, salah satunya gula sabu. "Kalau berbicara gula sabu itu makanan orang sabu. Jadi 2022 menjadi juara satu minuman tradisional favorit se-Indonesia. Jadi gula sabu itu adalah harga diri orang sabu jadi," ujarnya.
Karena itu, Yohanis berharap, ke depan gula sabu akan diproduksi secara masif dengan campur tangan pemerintah untuk memperkenalkan terus gula sabu. Dengan begitu perekonomian masyarakat Sabu Raijua akan meningkat.