Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
INFO NASIONAL - Rektor Universitas Gadjah Mada (UGM), Prof. Ova Emilia, menyampaikan laporan dalam Puncak Dies Natalis ke-75 UGM yang berlangsung di Grha Sabha Pramana, Kamis, 19 Desember 2024. Ia menegaskan bahwa perayaan ini menjadi momentum untuk merefleksikan komitmen UGM dalam membangun bangsa dengan inovasi dan dedikasi yang lebih tinggi. “UGM selalu berkomitmen mencetak generasi yang siap menghadapi tantangan global dan ikut berkontribusi positif bagi bangsa dan masyarakat,” kata Ova.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
UGM diakui sebagai kampus terbaik di Indonesia berdasarkan QS Sustainability Ranking 2025, berkat kerja keras seluruh civitas akademika. Meski demikian, Ova mengingatkan bahwa UGM menghadapi tantangan global yang kompleks, mulai dari perubahan iklim, perkembangan teknologi digital, hingga ketimpangan sosial ekonomi.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Karena itu, UGM terus beradaptasi dengan mengintegrasikan Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs) dalam kebijakan universitas. “Dalam kerangka kerja global, SDGs menjadi arus utama kebijakan karena masa depan yang berkelanjutan menjadi visi bersama dalam mewujudkan kesejahteraan masyarakat dunia yang semakin merata dan inklusif,” tutur Ova.
Dari berbagai tantangan tersebut, UGM terus melakukan perbaikan secara berkelanjutan dalam bidang pendidikan, penelitian, dan pengabdian kepada masyarakat. Di bidang pembelajaran, UGM
berhasil mengembangkan sistem pendidikan bermartabat dan inklusif melalui berbagai model pembelajaran inovatif berbasis teknologi, pendidikan transdisiplin, dan sinergi multifaktor termasuk pelibatan praktisi lintas sektoral.
Dengan paradigma university without wall, UGM memberikan keluasan akses pendidikan bagi masyarakat dan kelompok rentan, melalui kebijakan pendidikan afirmasi berbasis wilayah geografis dan latar belakang ekonomi, serta pengembangan berbagai program beasiswa. “Pengembangan UGM online sebagai platform pembelajaran daring terbuka menjadi salah satu langkah nyata untuk membuka akses pendidikan berkualitas kepada masyarakat luas,” ujarnya.
Sebagai universitas Nasional, UGM telah memenuhi ketentuan untuk mencari dan menjaring calon mahasiswa yang memiliki potensi akademik tinggi, tetapi kurang mampu secara ekonomi melalui skema Kartu Indonesia Pintar Kuliah (KIP-K) dan mahasiswa dari daerah terdepan, terluar, dan tertinggal (3T) untuk diterima paling sedikit 20 persen dari kuota mahasiswa baru. Sepanjang 2024, persentase jumlah mahasiswa baru dari keluarga kurang mampu dan 3T mencapai sekitar 21,69 persen atau 2.316 mahasiswa baru dari 10.678 yang diterima.
Di bidang penelitian, transformasi dan inovasi pendidikan melalui pengembangan riset unggulan dan translasional senantiasa diwujudkan secara berkelanjutan untuk menghasilkan luaran yang berdampak bagi masyarakat. Berdasarkan capaian kekayaan intelektual UGM di tahun 2024 menghasilkan sebanyak 880 judul yang terdiri dari 92 paten, 751 hak cipta, 26 desain industri, dan 11 merek.
Bahkan melalui program pengembangan inovasi dan riset unggulan, UGM telah menghasilkan berbagai karya inovatif yang mendukung ketahanan pangan, ketahanan kesehatan, ketahanan energi, dan transformasi digital.
Untuk mendukung ketahanan pangan, UGM mengembangkan inovasi Beras Fortifikasi, Gama Gora 7, Telur Ayam Bahagia, Kedelai Malika, Smart Traceability Farming Kedelai atau Saekedelai, Gama Cattle atau Sapi Gama, Vibrio Vaccine untuk ikan, Biofertilizer, rumput Gama Umami, dan berbagai inovasi lain.
Di bidang kesehatan, UGM berhasil mengembangkan inovasi produk kesehatan dengan bahan alam berkualitas. Antara lain, Cinnacare, Berwyn Dent, dan Propasdent Pasta Gigi Propolis. UGM juga memproduksi alat kesehatan dalam negeri berupa produk digital microscope untuk mendeteksi penggunaan gula asli, aplikasi deteksi dini kolorektal, serta alat perawatan kaki mandiri bagi penderita diabetes.
“Penelitian dan penggunaan produk serta alat kesehatan tersebut dilakukan di berbagai fakultas dan sekolah bersama dengan fasilitas pelayanan kesehatan yang ada UGM,” tutur Ova.
Sedangkan di sektor ketahanan energi, UGM selalu mendukung kebijakan pemerintah terutama dalam upaya mewujudkan ketahanan energi dan transisi energi bersih serta terbarukan. Peneliti UGM berhasil melakukan riset recycle lithium battery dan smart battery management. Tidak hanya itu, UGM juga menggiatkan program Net Zero Emission Campus yang menjadi bagian rencana aksi terkait efisiensi energi, penggunaan energi terbarukan, dan pengurangan emisi di seluruh aspek operasional kampus. Upaya ini agar UGM menjadi model kampus berkelanjutan di Indonesia.
UGM juga telah merancang knowledge management, big data, future skills, shared service and resources untuk mendukung layanan terbaik bagi pemangku kepentingan universitas dalam menyediakan informasi maupun pengetahuan yang bisa diakses secara bersama.
UGM bahkan mengembangkan aplikasi Desa Apps, Lentera DESA, iTrap, dan Inovasi Teknologi “Sikendang” untuk mendukung sektor pertanian menuju kedaulatan pangan terutama dalam menghadapi perubahan iklim.
Adapun untuk meningkatkan jumlah publikasi nasional dan internasional, UGM mendorong pemberian insentif bagi dosen dan peneliti dan meningkatkan jumlah mahasiswa Pascasarjana. Sesuai dengan Renstra jumlah persentase mahasiswa Pascasarjana ini ditargetkan sebesar 40 persen pada 2027.
sedangkan pada Tahun Ajaran 2024 terdapat peluang penambahan jumlah mahasiswa baru Pascasarjana yang akan diterima melalui seleksi periode semester Genap 2024/2025. Hingga kini, persentase mahasiswa Pascasarjana mencapai 30,87 persen dari total 61.061 mahasiswa.
Di bidang pengabdian masyarakat, Selama 2024, UGM melibatkan 8.513 mahasiswa dalam 315 unit KKN-PPM di 35 provinsi. Selain itu, UGM melaksanakan hilirisasi hasil riset melalui desa binaan dan teknologi tepat guna. Rektor menekankan pentingnya peran universitas dalam mendukung pembangunan masyarakat berbasis inovasi.
Melalui langkah strategis di bidang pendidikan, penelitian, dan pengabdian masyarakat, UGM terus berupaya menjadi universitas berkelas dunia yang relevan dan berkontribusi nyata bagi masyarakat Indonesia dan global. (*)