Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
INFO NASIONAL - Bambang Soesatyo mendorong penguatan sistem ketahanan dan keamanan maritim Indonesia melalui diplomasi maritim dan penguatan alutsista TNI AL.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Melalui prinsip Trinitas TNI AL yakni peran peran militer, peran diplomasi dan peran polisional, penguatan sistem ketahanan melalui pemanfaatan kapal selam diharapkan dapat mewujudkan laut Indonesia yang aman, damai dan sejahtera.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Ketua MPR yang akrab disapa Bamsoet menyebut alasan penting penguatan tersebut. "Indonesia sebagai negara kepulauan terbesar di dunia memiliki potensi maritim yang sangat besar. Namun, potensi tersebut juga diiringi dengan berbagai tantangan, seperti perompakan, penyelundupan dan terorisme maritim," ujarnya usai menerima Staf Khusus Panglima TNI Mayjen (Mar) Oni Junianto di Jakarta, Kamis, 7 Maret 2024.
Turut hadir antara lain Kepala Sekretariat Umum Angkatan Laut Kolonel Laut Hery Setiyo Nugroho dan Kepala Pusat Komando dan Pengendali Angkatan Laut Kolonel Laut Rio Yum.
Bamsoet menjelaskan, kapal selam memiliki efek deteren (pencegahan) yang tinggi dalam menjaga keamanan laut di Indonesia. Kemampuannya untuk bergerak secara diam-diam dan menyerang dari bawah laut menjadikan kapal selam sebagai alat pertahanan yang sangat efektif.
"Kapal selam merupakan salah satu arsenal penting TNI AL dalam menjaga keamanan laut di Indonesia. Peran kapal selam, baik konvensional maupun nirawak, terbukti mampu menjaga stabilitas keamanan maritim nusantara. Kemampuannya yang unik dan canggih menjadikan kapal selam sebagai alat pertahanan yang sangat efektif," ucap penerima penghargaan Brevet Baret Ungu Korps Marinir Warga Kehormatan TNI AL ini.
dalam pertemuan ini, Bamsoet juga mengapresiasi keberhasilan TNI AL menyelenggarakan Multilateral Naval Exercise Komodo (MNEK) 2023 pada 4-8 Juni 2023 di Makassar. Latihan gabungan non-tempur ini diikuti oleh Angkatan Laut dari 36 negara di dunia.
"Memberikan dampak positif terhadap diplomasi maritim Indonesia. Di antaranya mampu membangun trust building, memperkuat citra positif dan menjadikan Indonesia sebagai pemain kunci dalam kerjasama maritim global," Bamsoet memungkas. (*)