Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Ketua Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR) RI Bambang Soesatyo alias Bamsoet berkelakar seharusnya dia menjadi Ketua Umum Partai Golkar. Dia mengungkapkan hal itu menanggapi usulan dari Wakil Ketua (Waka) Dewan Perwakilan Daerah (DPD) RI Sultan B. Najamudin agar para ketua umum partai politik tak mengisi lembaga eksekutif, melainkan seharusnya menjadi pimpinan MPR.
“Wah, saya senang sekali. Artinya, seharusnya saya Ketum Partai Golkar, kan gitu. Tapi rupanya politik tidak seindah yang kita bayangkan,” kata Bamsoet berseloroh dalam peluncuran buku Green Democracy karya Sultan B. Najamudin di Jakarta pada Jumat, 27 September 2024.
Mengenai peluncuran buku itu, dia sepakat green democracy atau demokrasi hijau adalah sesuatu hal yang menunjukkan kesejukan bagi tujuan berbangsa dan bernegara serta membawa kesejukan bagi rezim pilihan politik yang sudah dipilih saat ini.
“Jadi, sekali lagi, tugas pak Najamudin ini politik tunduk pada hukum, bukan hukum tunduk pada politik. Selamat kepada Pak Najamudin, sukses selalu, semoga terpilih jadi Ketua DPD,” ujar Bamsoet.
Sementara itu, Sultan mengusulkan agar para ketua umum partai politik menjadi pimpinan MPR RI agar menjadi semacam dewan syuro bagi negara. Dengan begitu, kata dia, para ketua umum partai politik tak lagi dilibatkan dalam urusan eksekutif.
Dalam hal ini, dia mendukung wacana presiden terpilih Prabowo Subianto yang disebut bakal menyusun kabinet zaken atau kabinet yang para menterinya dari kalangan profesional. Namun dia pun tidak menampik adanya kader-kader partai yang juga profesional.
“Kenapa nggak kita pikirkan harkat derajat ketum partai itu kita naikkan nanti, di mana posisinya? Di pimpinan MPR sebagai pengawal konstitusi,” kata Sultan.
Sejumlah 103 Senator Dukung Sultan B. Najamudin Jadi Ketua DPD
Adapun sebanyak 103 Anggota DPD RI mendeklarasikan dukungan kepada Sultan B. Najamudin untuk menjadi Ketua DPD RI periode 2024-2029. DPD periode mendatang akan dilantik pada 1 Oktober 2024.
Anggota DPD RI Angelo Wake Kako mengatakan para Anggota DPD RI itu berasal dari petahana maupun yang terpilih untuk periode selanjutnya. Dia mengatakan para senator itu menginginkan sosok yang akan membawa perubahan.
“Perjalanan lima tahun DPD RI membangun kemitraan, kurang maksimal. Kita butuh sosok yang bisa membangun sinergisitas, dan posisi itu ada di Pak Sultan,” kata Angelo di Jakarta pada Jumat.
Deklarasi dilakukan dalam kegiatan peluncuran buku Green Democracy Najamudin di Hotel Fairmont, Jakarta. Dalam kegiatan itu, hadir juga sejumlah tokoh, seperti Bamsoet, Yusril Ihza Mahendra, Anwar Usman, Jimly Asshiddiqie, Fahri Hamzah, dan Sultan Hamengkubuwono X.
Angelo, senator dari Daerah Pemilihan Nusa Tenggara Timur, mengatakan deklarasi itu pun sekaligus mendukung paket Pimpinan DPD RI. Berdasarkan Tata Tertib DPD RI, pencalonan pimpinan perlu diajukan melalui sistem paket dengan mengajukan empat nama.
Sejumlah senator yang didukung untuk menjadi pimpinan DPD RI itu adalah Najamudin, Yorrys Raweyai, Tamsil Linrung, dan Gusti Kanjeng Ratu (GKR) Hemas.
“Ini paket yang ideal. Sangat Indonesia, mewakili kaum perempuan ada, Pak Sultan, kelompok dari timur ada Bang Yoris, ini satu yang luar biasa," kata dia.
Menurut dia, saat ini, hanya tinggal empat hari menuju waktu pemilihan pimpinan DPD RI setelah pelantikan. Dia pun yakin para Anggota DPD RI lainnya akan bergabung dengan kubunya itu karena rata-rata politikus akan bergabung dengan kubu calon pemenang.
“Mungkin tiba-tiba malam ini ada yang datang bergabung, besok bergabung. Syukur apabila ini aklamasi jauh lebih baik,” ucapnya.
Pilihan editor: Alasan Peneliti Sebut Ahmad Luthfi-Taj Yasin Bisa Ancam Dominasi PDIP di Jateng
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini