Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Bayarkan Dividen Interim Rp 20,33 Triliun, BRI Setor Rp 10,88 Triliun ke Negara

BRI memiliki kewajiban menyetorkan dividen kepada negara melalui pembayaran dividen.

17 Januari 2025 | 11.17 WIB

Image of Tempo
Perbesar
Direktur Utamar Bank Rakyat Indonesia (BRI), Sunarso. Dok. BRI

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

INFO BISNIS - PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk atau BRI menunjukkan komitmennya dalam memberikan kontribusi nyata kepada penerimaan negara dengan menyetor dividen interim sebesar Rp 10,88 triliun. Jumlah ini merupakan bagian dari total pembayaran dividen interim BRI sebesar Rp 20,33 triliun, yang setara dengan Rp135 per lembar saham dan telah dibayarkan pada Rabu, 15 Januari 2025.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Berdasarkan struktur kepemilikan saham, negara menguasai 53,51 persen atau setara 80,61 miliar saham BRI, sementara 46,49 persen sisanya atau 70,04 miliar saham dimiliki publik. Dari total dividen tersebut, negara memperoleh Rp 10,88 triliun, sementara pemegang saham publik menerima Rp 9,45 triliun.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Direktur Utama BRI, Sunarso mengatakan, BRI memiliki kewajiban menyetorkan dividen kepada negara melalui pembayaran dividen. Ia menegaskan, laba yang dihasilkan perseroan tidak hanya menjadi hak pemegang saham, tetapi juga memainkan peran penting dalam mendukung keberlanjutan pembangunan nasional.

“Melalui pembayaran dividen, mayoritas laba BRI kembali ke negara dan dimanfaatkan untuk berbagai program pemerintah yang bertujuan meningkatkan kesejahteraan rakyat. Ini adalah bentuk nyata dari kontribusi kami terhadap negara," ujarnya.

Sebagaimana diketahui, pembagian dividen interim 2024 oleh BRI didasarkan pada kinerja keuangan per 30 September 2024, dimana BRI secara konsolidasian berhasil mencetak laba bersih sebesar Rp 45,36 triliun.

Sunarso juga menjelaskan bahwa pembagian dividen interim mencerminkan keberhasilan BRI dalam menjaga kinerja keuangan yang solid serta didukung oleh modal dan likuiditas yang memadai. Per September 2024, rasio kecukupan modal atau Capital Adequacy Ratio (CAR) BRI tercatat sebesar 26,76 persen, sementara Loan to Deposit Ratio (LDR) berada di level yang memadai sebesar 89,18 persen.

Langkah strategis ini tidak hanya menjadi sinyal positif bagi pasar modal, tetapi juga menunjukkan konsistensi BRI dalam menjalankan transformasi bisnis untuk menciptakan nilai jangka panjang bagi pemegang saham dan pemangku kepentingan. Dengan fundamental yang kuat, BRI optimis dapat terusberkontribusi pada pembangunan ekonomi nasional. (*)

Bestari Saniya Rakhmi

Bestari Saniya Rakhmi

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus