Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Beragam Destinasi Wisata di Sumba Barat Daya

Sumba Barat Daya menawarkan perpaduan sempurna antara keindahan alam dan budaya yang kaya.

29 November 2024 | 11.53 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

INFO NASIONAL - Sumba Barat Daya menawarkan perpaduan sempurna antara keindahan alam dan budaya yang kaya. Salah satu budaya yang tetap terjaga hingga kini adalah situs Rumah Adat Wainyapu, yang terletak di kecamatan Kodi Balaghar.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Situs Rumah Adat Wainyapu ini masih menjaga 60 Uma kalada atau rumah tradisional yang berbentuk menara. Di sini juga terdapat lebih dari seribu kuburan batu yang sudah ada sejak zaman megalitik. Di kampung Wainyapu, wisatawan dapat melihat ritual Pasola, yang merupakan tradisi untuk persembahan kepada para dewa.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Selain itu, ada juga Rumah Adat Weelewo. Rumah adat ini bukan hanya berfungsi sebagai tempat tinggal, melainkan juga sebagai simbol kebersamaan dan keberlangsungan adat Sumba. Setiap ukiran dan bentuk rumah Weelewo memiliki makna yang mendalam, berhubungan erat dengan alam dan leluhur mereka.

Selanjutnya, wisatawan bisa mengunjungi Rumah Adat Bukubani, yang terkenal dengan bentuk dan arsitektur khas yang menggambarkan karakter budaya masyarakat Sumba. Di Bukubani, perempuan sibuk menenun kain ikat dengan motif simbolis yang sarat makna kehidupan, sementara pria melakukan berbagai kegiatan untuk keberlangsungan keluarga dan komunitas.

Kampung Manola yang terletak di Desa Tana Teke, Kecamatan Wewewa Selatan juga menjadi bagian dari kekayaan budaya di Sumba Barat Daya. Kampung adat ini memancarkan keunikan suku asli Sumba Barat Daya yang masih mempertahankan tradisi dan identitasnya.

Ada juga Rumah Adat Ratenggaro yang terletak di tepi pantai Kecamatan Kodi Bangedo. Dahulu, kampung ini berada tepat di tepi Pantai Ratenggaro, yang menghadap langsung ke Samudera Hindia. Namun, akibat abrasi yang terjadi, kampung ini dipindahkan sekitar 200 meter dari lokasi semula. 

Meski begitu, masyarakat di Ratenggaro tetap mempertahankan keaslian rumah adat mereka dengan menggunakan material alami. Keunikan lain dari kampung ini adalah kuburan batu yang dibangun menghadap laut, serta Tradisi Marapu yang masih dilestarikan sebagai bentuk penghormatan kepada leluhur.

Sumba Barat Daya juga memiliki tarian khas yang penuh makna. Salah satunya Tari Woleka. Tarian ini merupakan simbol sukacita bagi masyarakat. Ketua Sanggar Tari Wanno Tura, Adriana Rangga Bela mengatakan, Tari Woleka adalah warisan budaya dari leluhur yang setiap gerakannya mengandung arti kebersamaan.

“Gerakannya mempunyai arti kerja sama yang baik atau ada keharmonisan dalam kehidupan sehari-hari masyarakat yang ada di Sumba Barat Daya. Dan itu pesan-pesan moral lainnya, ada nilai sopan santun, ada nilai kerja sama, gotong royong, itu diciptakan lewat gerakan-gerakan yang ada dalam Tari Woleka,” ujarnya.

Selain wisata budaya yang kaya, Sumba Barat Daya juga menawarkan keindahan alam melalui destinasi wisata air yang memukau. Salah satunya adalah Pantai Managa Aba yang dikenal dengan karakter ombaknya yang kuat. Pantai ini menyimpan keindahan alami yang luar biasa, dengan garis pantai yang memukau dan suasana yang begitu alami.

Tak jauh dari sana, terdapat Pantai Mandorak yang menawarkan pemandangan spektakuler dengan tebing besar yang kokoh dan laut biru yang jernih. Bagi masyarakat Sumba, pantai ini memiliki makna mendalam sebagai simbol perlindungan, kekuatan dan keberanian.

Selain itu, ada juga Danau Waikuri, atau yang dikenal dengan Waikuri Lagoon yang memiliki air berwarna biru kehijauan. Air di danau ini sangat unik, dengan gradasi warna yang indah dan kandungan air asin atau payau yang berasal langsung dari samudera. 

Penjabat Bupati Sumba Barat Daya, Yohannes Oktavianus mengatakan, pihaknya mendorong kemajuan wisata melalui tiga cara. Pertama, meningkatkan kualitas sumber daya alam yang menjadi nilai jual pada objek-objek wisata.

“Yang kedua adalah bagaimana kita menyiapkan sumber daya manusia. Sumber daya manusia agar para wisatawan bisa datang ke sumber daya dalam kondisi yang aman, nyaman dan dijamin bahwa para wisatawan itu akan merasa bahagia,” ujarnya.

Ia mengatakan, poin ketiga adalah terjalinnya sinergitas dengan daerah lain yang memiliki potensi wisata. “Itu bagian dari satu kesatuan wisata yang kita dukung bersama” katanya. (*)

Bestari Saniya Rakhmi

Bestari Saniya Rakhmi

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus