Efektifkah Anggaran Pangan Menyerap Gabah Petani?

Pemerintah mengalirkan dana APBN kepada Bulog untuk mendorong penyerapan gabah dan beras. Bulog harus berebut dengan tengkulak.

13 April 2025 | 08.30 WIB

Perbesar

Presiden Prabowo Subianto mengoperasikan mesin pemanen padi saat panen raya padi di Desa Randegan Wetan, Ligung, Majalengka, Jawa Barat, 7 April 2025. Antara/Dedhez Anggara

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Ringkasan Berita

Banyak petani yang menjual gabah kepada tengkulak meski nilainya di bawah HPP.
Pemerintah menggelontorkan Rp 16,6 triliun kepada Bulog untuk menyerap beras petani.
Dana abadi dari APBN bisa mendorong keberlanjutan rantai pasok pangan.

DENGAN sepeda motor bebek, Sunarto wira-wiri dari rumah ke sawahnya di Desa Ngepeh, Kecamatan Saradan, Kabupaten Madiun, Jawa Timur. Pada Kamis pagi, 10 April 2025, dia mengangkut perlengkapan untuk memanen padi, juga bekal makanan dan minuman. Di sawah yang berjarak 250 meter dari rumahnya, sudah ada 30 orang menunggu untuk membantunya memanen padi.

Berlangganan Tempo+ untuk membaca cerita lengkapnyaSudah Berlangganan? Masuk di sini

Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
Akses penuh seluruh artikel Tempo+
Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
Fitur baca cepat di edisi Mingguan
Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo

Lihat Benefit Lainnya

gabah

kementerian-keuangan

menteri-keuangan

hpp-gabah-dan-beras

cadangan-beras-pemerintah

perum-bulog

beras

Di edisi cetak, artikel ini terbit di bawah judul Darah Segar Anggaran Pangan

Retno Sulistyowati

Alumnus Fakultas Teknologi Pertanian Universitas Brawijaya, Malang, Jawa Timur. Bergabung dengan Tempo pada 2001 dengan meliput topik ekonomi, khususnya energi. Menjuarai pelbagai lomba penulisan artikel. Liputannya yang berdampak pada perubahan skema impor daging adalah investigasi "daging berjanggut" di Kementerian Pertanian.

Edisi 13 April 2025