Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Bermain Bersama Hiu di Sombu Dive Wakatobi

Perairan Sombu Wakatobi, Sulawesi Tenggara, menjadi bagian dari proyek Kawasan Strategis Pariwisata Nasional. Cagar biosfer dan surga terumbu karang dunia.

9 Desember 2024 | 07.21 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Shark point, sebuah spot yang tak boleh dilewatkan para penyelam yang meluncur di kedalaman perairan Desa Wisata Sombu, Kecamatan Wangi-wangi, Kabupaten Wakatobi, Sulawesi Tenggara. Teruslah menyelam hingga kedalaman 18 sampai 28 meter, di sanalah kawanan hiu bersemayam dalam beragai ukuran. Dari yang sebesar telapak tangan sampai sepanjang 2 meter.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Pendiri operator wisata Wakatobi Dive Trip, Seto Ariyadi mengatakan, Sombu menjadi destinasi wajib bagi wisatawan yang kecanduan menyelam. Tak peduli penyelam profesional maupun pemula, siapa pun dapat nyemplung ke laut dengan aman sesuai arahan para pemandu.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

“Para pemandu sudah berlisensi, terlatih, dan memahami perilaku ikan, sehingga wisatawan dapat menikmati pengalaman menyelam dengan aman,” kata Seto kepada Tempo, Rabu, 4 Desember 2024. Tak hanya shark point, wisatawan dapat bertemu hiu di Nua Shark Point, Avenger Dive Spot, dan Sombu Dive.

Diberbagai titik “rumah” hiu tadi, penyelam dapat melihat hiu sirip hitam atau hiu karang sirip hitam (Blacktip Reef Shark), salah satu spesies hiu di Indonesia yang tidak boleh diburu, dikonsumsi, dan diperdagangkan. Bagi yang ingin sekadar menyelam tipis-tipis, berkunjunglah ke Secret Garden. Spot ini sangat ramah bagi penyelam pemula karena relatif dangkal dan arus laut yang cukup tenang.

Berenanglah dengan bebas, menikmati keindahan karang dan ikan warna warni di kedalaman 3 hingga 5 meter. Jika beruntung, pelancong akan melihat penyu hijau (Chelonia mydas), ikan pari bercak (Urolophus mitosis), barakuda yellowtail (Barracuda), ikan bumphead (Green Humphead parrotfish), Leaf Scorpionfish, dan beragam biota laut lainnya.

Mengenai fasilitas, terdapat dive center yang dilengkapi ruang belajar, kelas pelatihan, restoran, aula pertemuan, musala, ruang kesehatan, toilet, ruang ganti, dan sebagainya. Tarif menyelam di perairan Sombu berkisar Rp 500-800 ribu per orang, sedangkan snorkeling sekitar Rp 200 ribu per orang. Ongkos ini belum termasuk sewa kapal dari pelabuhan ke spot menyelam dengan harga Rp 200-600 ribu.

Pengunjung sebaiknya snorkeling atau diving di pagi hari ketika ombak masih tenang, lalu menikmati matahari terbenam saat sore tiba. Untuk sampai ke Sombu, wisatawan dapat menggunakan sepeda motor atau mobil dengan perjalanan sekitar 30 menit dari Bandara Matahora, Wakatobi, di Pulau Wangi-wangi. Alternatif lainnya adalah melalui jalur laut dengan naik kapal cepat atau atau perahu ketinting dengan perjalanan sekitar 10 menit dari Pelabuhan Sombu.

Jika berangkat dari Kota Kendari Ibu Kota Provinsi Sulawesi Tenggara, wisatawan dapat menyeberang dari Pelabuhan Bungkutoko atau Pelabuhan Nusantara ke Pelabuhan Sombu dengan waktu tempuh sekitar 9 jam. Kepala Dinas Pariwisata Kabupaten Wakatobi, Muhidin mengatakan, kawasan perairan Sombu menjadi bagian dari proyek Kawasan Strategis Pariwisata Nasional (KSPN).

“Pengembangan Sombu Dive adalah bentuk komitmen pemerintah pusat dan pemerintah daerah untuk mendorong pariwisata Wakatobi,” katanya. Sejumlah kegiatan diadakan untuk menggaet wisatawan. Antara lain, menggelar Wakatobi Wave setiap tahun, melakukan aksi konservasi sebagai upaya pelestarian lingkungan, seperti transplantasi karang bersama Balai Taman Nasional Wakatobi (BTNW), komunitas selam, dan pelajar.

Pemerintah juga berupaya meningkatkan kualitas sumber daya manusia melalui pelatihan menyelam untuk pemandu selam, dan peningkatan kapasitas bagi pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM). Dunia mengakui keindahan alam bawah laut Sombu.

Pada 2012, United Nations Educational, Scientific and Cultural Organization (UNESCO) menetapkan Wakatobi sebagai salah satu kawasan cagar biosfer dunia. Dengan luas 1,39 juta hektare, di Wakatobi terdapat 750 spesies karang, dengan 88 persen jenis karang dunia ada di sana. Sungguh, surga terumbu karang dunia.(*)

Prodik Digital

Prodik Digital

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus