Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Bupati Banyuasin Luncurkan Gerakan Tanam Sayur di Sekolah

Penjabat Bupati Banyuasin, H. Hani Syopiar Rustam, meluncurkan Gerakan Tanam Sayur (Gertas) dalam pemanfaatan perkarangan atau lahan sekolah di SMPN II Banyuasin III, Senin, 4 Maret 2024.

5 Maret 2024 | 19.00 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

INFO NASIONAL - Penjabat Bupati Banyuasin, H. Hani Syopiar Rustam, meluncurkan Gerakan Tanam Sayur (Gertas) dalam pemanfaatan perkarangan atau lahan sekolah di SMPN II Banyuasin III, Senin, 4 Maret 2024. Gertas di lingkungan Sekolah ini bertujuan mendukung program Pemerintah Kabupaten Banyuasin dan menjadikan pilihan program edukasi gizi dengan melibatkan guru dan anak-anak sekolah serta sebagai sarana penghijauan di halaman sekolah.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Banyuasin, Aminudin, mengatakan, Gerakan Tanam Sayur ini berdasarkan i struksi Bupati Banyuasin Nomor 7 Tahun 2024 tanggal 5 Februari 2024 Tentang Optimalisasi Gerakan Tanam Sayur (Gertas) dalam rangka Pengendalian Inflasi Daerah. Juga untuk menekan kenaikan harga bawang merah, cabe dan jagung yang saat ini terjadi cukup tinggi di pasar dalam wilayah Kabupaten Banyuasin.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Aminudin mengatakan, tujuan lain dari kegiatan ini adalah membekali keterampilan siswa dalam mengolah lahan menjadi media tanam sayur yang dapat menghasilkan nilai ekonomi, serta menanamkan rasa peduli dan cinta terhadap lingkungan sebagai bentuk pembiasaan budaya positif serta pembentukan karakter bagi peserta didik.

Bupati Hani menegaskan, harus bekerja secara kolaboratif seluruh stakeholder untuk ikut serta. Juga perangkat daerah untuk saling bersinergi dalam pelaksanaan program pemerintah.

"Salah satunya, Gertas yang merupakan program kerja dari Badan Ketahanan Pangan tapi dapat didukung dan dilaksanakan oleh Dinas Pendidikan dengan implementasi pengelolaan perkarangan sekolah," kata Hani.

Hani mengatakan, Gertas ini mengacu pada arahan Presiden Republik Indonesia dan Menteri Dalam Negeri Republik Indonesia untuk bersama-sama mengendalikan inflasi. Termasuk Dinas Pendidikan untuk menanamkan pembelajaran pemanfaatan perkarangan sekolah agar anak didik terbiasa bercocok tanam, memahami ilmu bercocok tanam dan mencintai lingkungan tidak mengandalkan gadget.

“Program Gertas sudah menjadi program Bupati dan Wakil Bupati sebelumnya dan saat ini lebih dioptimalisasikan. Penghijauan di sekolah juga menjadi salah satu tujuan utama dalam menciptakan lingkungan sekolah yang sehat dan asri," ujarnya.

Orang nomor satu di Banyuasin ini berharap mencintai lingkungan menjadi kebiasaan bagi anak-anak didik, daripada gadget-nya. "Teknologi informasi suatu keharusan tapi tetap kita arahkan agar anak-anak tidak kebablasan dalam pengunaannya, pantau anak-anak untuk tidak terlibat dalam pornografi, untuk itu guru harus mempelajari teknologi informasi lebih daripada anak-anak," kata dia.

Menurut Hani, ada tiga hal yang harus ditekankan yakni Gerakan Tanam Sayur (Gertas) dan smart classroom terkait kemajuan teknologi, pengendalian inflasi yang melibatkan sekolah, dan pencegahan perundungan, buat kegiatan yang lebih efektif. “Saya mohon maaf jika ada salah kata serta perbuatan dan mohon diiklaskan agar kita kembali suci menjalani bulan puasa. Jadikan Gertas kegiatan rutin bukan sekedar ceremony," ujarnya. (*)

Prodik Digital

Prodik Digital

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus