Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Dedikasi Edi Damasnyah Bangkitkan Pertanian Kutai Kartanegara

Program pengairan dan alsintan berdampak pada pertumbuhan ekonomi di Kukar.

15 Maret 2024 | 11.25 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

INFO NASIONAL – Di bawah langit Tenggarong Seberang yang berwarna biru cerah, para petani bergerak lincah di antara pematang sawah. Matahari pagi memancarkan sinar keemasan. Suara gemericik air dari irigasi buatan dan kicau burung menghadirkan harmoni alam yang indah.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

"Kamu lihat, itu warna hijau padi kita, itu artinya harapan," ujar Sujoko kepada rekannya, Jamasri. Mereka kini menikmati hasil kerja keras Bupati Kutai Kertanegara Edi Damansyah.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Beberapa tahun lalu, para petani seperti Sujoko dan Jamasri mesti bersusah payah memelihara padi. Sawah mereka kerap dilanda kekeringan. Melihat masalah tersebut, Edi meluncurkan program pompanisasi di 89 titik, termasuk di Tenggarong Seberang.

Setelah masalah pengairan tuntas, Edi kembali memberi bantuan alat dan mesin pertanian (alsintan) serta pupuk diberikan kepada kelompok tani. Program Dedikasi Kukar Idaman menjadi salah satu inisiatif yang paling berdampak. Alat ekskavator mini, combain, dan rotapator diserahkan kepada Gabungan Kelompok Pertanian (Gapoktan) Tenggarong Seberang.

Sujoko dan Jamasri adalah dua dari banyak wajah di Tenggarong Seberang yang merasakan bantuan Bupati. Rangkaian program pemerintah membantu mereka berjuang melawan kemarau panjang yang mengancam stabilitas pangan. Program pompanisasi yang diinisiasi Bupati Edi Damansyah menjadi salah satu yang paling diapresiasi.

"Tanpa air, sawah kami seperti layu tanpa jiwa," kata Sujoko yang tergabung di KTNA Sebulu, mengingat masa-masa sulit ketika sawah mereka hampir mati kekeringan. "Tapi sekarang, lihatlah! Sawah kami hidup kembali, dan itu semua berkat bantuan yang kami terima."

Sejak menjabat sebagai Bupati, Edi Damansyah menunjukkan komitmennya terhadap sektor pertanian. Program Dedikasi yang ia luncurkan bukan sekadar janji politik, melainkan wujud nyata dari perhatian dan dukungan pemerintah daerah terhadap para petani.

“Kita harus memastikan bahwa pertanian di Kutai Kartanegara tidak hanya bertahan, tapi juga berkembang,” ujar Edi saat diwawancarai belum lama ini.

Edi percaya pertanian adalah jantung dari Kutai Kartanegara. Karena itu, ia tidak ragu untuk turun langsung ke lapangan, mendengarkan keluh kesah petani, dan mencari solusi atas tantangan yang dihadapi. Dari operasi pasar murah hingga pembangunan kawasan agrowisata, setiap program yang diluncurkan selalu mengedepankan kepentingan petani.

Upaya Edi mendongrak sektor pertanian pun berbuah manis. Data BPS Kaltim sebagaimana tertuang di Provinsi Kalimantan Timur dalam Angka 2024, menunjukkan bahwa Kukar menyumbang 46,80 persen (26.744,87 hektare) dari keseluruhan luas panen padi sawah di Kaltim (57.143,29 hektare) pada 2023. Produksi padi Kukar juga mencapai 106.411,09 ton, atau 49.42 persen dari total produksi di Kaltim.

Laju Pertumbuhan PDRB dari sektor pertanian yang dikelompokkan bersama sektor kehutanan dan perikanan pun kembali meroket. Dari hanya 1,02 persen pada 2021 lalu, menjadi 2,91 persen pada 2023. Distribusi PDRB sektor itu pun mencapai 13,12 persen pada 2023, terbanyak setelah Pertambangan dan penggalian/mining and quarrying sebesar 62,55 persen dari sebelumnya 70,77 persen pada 2022. 

Melesatnya sektor pertanian pun berdampak terhadap pembangunan di Kukar. Ditandai dengan laju pertumbuhan ekonomi yang terus membaik. Dari 2,67 persen pada 2021 menjadi 5,13 persen pada 2023. Kemudian tingkat kemiskinan turun dari 7,96 persen pada 2022 menjadi 7,61 persen pada 2023. Tingkat pengangguran terbuka pun ikut turun menjadi 4,05 persen dari sebelumnya 5,66 persen pada 2021.

Pelan-pelan, upaya Edi melakukan transformasi ekonomi di Kukar mulai terbayar. Namun, perjalanan ini masih jauh dari selesai. Misi besar membawa pertanian menjadi jagoan ekonomi Kukar ibarat sebuah kapal yang berlayar di tengah badai. Kapal itu adalah komunitas petani, badainya adalah tantangan alam, dan Bupati Edi Damansyah adalah nahkoda yang membawa mereka menuju pelabuhan yang aman.

Namun, dengan semangat yang tak pernah padam, Bupati Edi Damansyah terus berdedikasi untuk mewujudkan visi besarnya: masyarakat Kutai Kartanegara yang sejahtera dan berbahagia, dengan pertanian sebagai salah satu pilar utamanya. (*)

 

Prodik Digital

Prodik Digital

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus