Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
INFO NASIONAL - Indonesia Weda Bay Industrial Park (IWIP) sebagai Kawasan Industri nikel terintegrasi pertama di Indonesia, terus berupaya meningkatkan kesejahteraan ekonomi masyarakat Maluku Utara, terutama yang bermukim di sekitar area lingkar kawasan industri dan lingkar tambang di Kabupaten Halmahera Tengah dan Halmahera Timur.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Salah satu langkah yang dijalankan IWIP melalui program kemitraan dan pembinaan yang melibatkan ribuan pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) di berbagai sektor, baik sektor jasa maupun sektor perdagangan. Nilai kontrak program ini mencapai lebih dari Rp 700 miliar selama tiga tahun terakhir.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Langkah IWIP ini sesuai dengan Peraturan Menteri Investasi/Kepala BKPM Nomor 1 Tahun 2022 tentang Tata Cara Pelaksanaan Kemitraan di Bidang Penanaman Modal antara Usaha Besar dengan UMKM, yang bertujuan memberikan pemerataan kesempatan bagi UMKM di daerah untuk berkolaborasi dengan usaha besar (PMA atau PMDN).
“Program kemitraan IWIP dengan UMKM di Maluku Utara akan terus dilakukan, dan Kami berharap hal ini dapat memberikan dampak yang baik terhadap pertumbuhan ekonomi di Maluku Utara,” ucap Direktur PT IWIP Scott Ye.
Berkat partisipasi aktif ini, IWIP meraih penghargaan dari Kementerian Investasi/BKPM atas partisipasi perusahaan dalam melakukan penandatanganan kontrak kerja sama kemitraan dengan UMKM di Maluku Utara.
Untuk diketahui, keberadaan UMKM di sekitar area tambang menjadi keniscayaan. Sejak beroperasi di Agustus 2018, jumlah tenaga kerja di IWIP terus bertambah setiap tahun. Saat ini, kawasan industri Weda Bay telah menyerap lebih dari 70.000 tenaga kerja lokal (Maluku Utara). IWIP menargetkan sebanyak 100.000 tenaga kerja hingga 2027 mendatang. Dengan bertambahnya jumlah tenaga kerja tersebut, tentunya akan meningkatkan kebutuhan primer masyarakat.
Kehadiran IWIP di Maluku Utara juga mendorong pertumbuhan ekonomi daerah tersebut. Pada triwulan III 2023 perekonomian Maluku Utara tumbuh sebesar 25,13 persen year of year (yoy), mengalami akselerasi dibandingkan triwulan sebelumnya yang tumbuh sebesar 21,91 persen (yoy).
Maluku Utara menjadi provinsi dengan pertumbuhan ekonomi tertinggi di Indonesia untuk periode triwulan III 2023 yang ditopang oleh sektor pertambangan dan industri pengolahan sejalan dengan tingginya realisasi produksi ore nikel yang dihilirisasi. (*)