Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
INFO NASIONAL – Pemerintah melalui Kementerian Sosial resmi membuka Desk Sekolah Rakyat sebagai pusat informasi terpadu bagi program Sekolah Rakyat. Desk ini akan diisi oleh perwakilan dari sejumlah kementerian dan lembaga terkait yang memiliki peran dalam pengelolaan dan pengembangan Sekolah Rakyat.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
Menteri Sosial RI, Saifullah Yusuf atau yang kerap disapa Gus Ipul mengatakan, Desk Sekolah Rakyat akan dibuka selama lima hari, pada Rabu-Kamis (16-17 April 2025) dan Senin-Rabu (21-23 April 2025) di gedung Konvensi Taman Makam Pahlawan Kalibata Jakarta.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
Ia menjelaskan, desk ini akan melayani pemerintah daerah untuk mendapatkan informasi lebih lanjut terkait persiapan sekolah rakyat mulai dari perizinan, penyediaan lahan, rekruitmen guru, murid serta dukungan sarana prasarana dan dukungan yang diperlukan.
“Di desk ini, daerah bisa mengajukan pertanyaan seputar Sekolah Rakyat,” kata Gus Ipul dalam rapat kordinasi bersama kepala daerah, di kantor Kemensos RI, Jakarta, pada Selasa, 16 April 2025.
Gus Ipul mengatakan, saat ini banyak kepala daerah yang mulai mengajukan proposal pembangunan Sekolah Rakyat. Ia menegaskan, Kemensos sangat terbuka bagi daerah yang siap mendukung program Sekolah Rakyat, terutama dalam penyediaan lahan minimal lima hektare untuk pembangunan sekolah. Gus Ipul pun mempersilakan para kepala daerah untuk mengajukan permohonan ke Kemensos untuk selanjutnya dilakukan asesmen.
“Kita berterima kasih gubernur dan bupati/walikota menyambut ini dengan baik. Sejak hari ini kami juga telah membuka desk lintas kementerian selama tiga hari untuk melayani proposal dan pertanyaan dari kabupaten/kota terkait Sekolah Rakyat,” kata Gus Ipul.
Adapun Sekolah Rakyat merupakan upaya pengentasan kemiskinan melalui jalur pendidikan dengan pembentukan karakter, peningkatan kapasitas, serta sarana mobilitas sosial antargenerasi.
“Program ini dirancang untuk anak-anak dari keluarga penerima manfaat yang selama ini terhambat akses dan kesempatan. Di Sekolah Rakyat, mereka akan tinggal, belajar, dan dibina secara intensif agar bisa keluar dari belenggu kemiskinan,” ujarnya.
Gus Ipul menambahkan, Sekolah Rakyat akan terkoneksi dengan Data Tunggal Sosial Ekonomi Nasional (DTSEN), yang memungkinkan seleksi peserta didik dilakukan secara akurat dan transparan. Sistem ini memastikan bahwa yang masuk benar-benar anak dari keluarga miskin yang membutuhkan. (*)