Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

info-tempo

Kadar Bromat Le Minerale Dibawah Ambang Batas

Le Minerale merilis hasil uji laboratorium terakreditasi Kementerian Perindustrian, melalui Balai Besar Standardisasi dan Pelayanan Jasa Industri Agro (BBIA). Hasilnya, kandungan bromat Le Minerale yakni 0,4 ppb atau 0,0004 mg/L.

18 Juli 2024 | 17.27 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

INFO NASIONAL - Le Minerale merilis hasil uji laboratorium terakreditasi Kementerian Perindustrian, melalui Balai Besar Standardisasi dan Pelayanan Jasa Industri Agro (BBIA). Hasilnya, kandungan bromat Le Minerale yakni 0,4 ppb atau 0,0004 mg/L.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

“Hasil uji laboratorium menunjukkan bahwa kadar Bromat dalam Le Minerale jauh dibawah ambang batas yang telah ditetapkan, yaitu 10 parts per billion (ppb) atau setara dengan 0,01 mikrogram/L. Secara spesifik, kadar bromat hanya sebesar 0,4 ppb,” tulis manajemen Le Minerale akun resmi IG @le_mineraleid.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Le Minerale menyatakan bahwa produknya aman untuk dikonsumsi. "Keselamatan dan konsistensi kadar bromat yang terjaga menunjukkan komitmen kami untuk menyediakan produk berkualitas tinggi yang memenuhi standar keamanan dan kesehatan".

Batas aman kandungan bromat yang ditoleransi berdasarkan pedoman Badan Kesehatan Dunia (WHO) adalah 10 ppb atau 10 mikrogram/L. Karena itu, secara berkala, Le Minerale menjalani uji kadar bromat setiap enam bulan melalui satu-satunya lembaga terakreditasi untuk uji bromat, BBIA. 

"Uji laboratorium terakhir dilakukan pada Desember 2023, dan hasilnya menunjukkan bahwa kadar bromat dalam Le Minerale tetap konsisten,” kata pihak manajemen.

Adapun, pakar farmasi dari Universitas Gadjah Mada (UGM) Prof. Zullies Ikawati, menjelaskan, bromat merupakan produk yang terbentuk saat air minum didesinfeksi dengan proses ozonisasi. Bromat bisa terbentuk saat ozon yang dipakai untuk mendesinfeksi air minum bereaksi dengan Bromida alami yang ditemukan di sumber air. 

Zullies mengajak masyarakat agar berhati-hati dalam menerima informasi tanpa melakukan pengecekan dan verifikasi pada pakar atau ahli. “Jangan langsung percaya dan menyebarkannya lagi, tanyakan pada yang dirasa lebih ahli,” kata Zullies. Masyarakat pun diminta lebih percaya kepada laboratorium resmi yang sudah terakreditasi. (*)

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus