Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Kementerian Keuangan Apresiasi PLN sebagai Debitor Terbaik BUMN

KPPN Khusus Investasi memberikan penghargaan kepada PLN berdasarkan ketepatan jumlah, ketepatan waktu, dan kepatuhan pelaksanaan rekonsiliasi outstanding.

9 Oktober 2021 | 00.00 WIB

Image of Tempo
Perbesar
Penyerahan penghargaan sebagai Debitur Berkinerja Terbaik Tahun 2020, diserahkan oleh Kepala KPPN Khusus Investasi Abdullah Syahidin kepada Executive Vice President Keuangan Korporat PLN, Teguh Widhi Harsono dan disaksikan Direktur Keuangan dan Manajemen Risiko PLN, Sinthya Roesly.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

JAKARTA – Kementerian Keuangan melalui Kantor Pelayanan Perbendaharaan Negara (KPPN) Khusus Investasi - Direktorat Jenderal Perbendaharaan memberikan apresiasi kepada PT PLN (Persero) atas komitmen Perseroan dalam memenuhi kewajiban kepada Negara. PLN mendapatkan apresiasi sebagai Debitur Berkinerja Terbaik Tahun 2020.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Penghargaan diserahkan oleh Kepala KPPN Khusus Investasi Abdullah Syahidin kepada Executive Vice President Keuangan Korporat PLN, Teguh Widhi Harsono dan disaksikan Direktur Keuangan dan Manajemen Risiko PLN, Sinthya Roesly.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Sinthya Roesly menyatakan terima kasih atas kepercayaan dan kerja sama pemerintah. Dia berharap, kerja sama ini dapat ditingkatkan ke depannya. " Alhamdulillah penghargaan ini menjadi penyemangat bagi PLN sebagai debitur. Satu hal yang sangat positif, kita berusaha saling membantu dan meningkatkan kerja sama," ujarnya.

Salah satu pembangkit tenaga listrik milik PLN.

Dia juga berterima kasih, di tengah kondisi yang sulit PLN mendapatkan dukungan dari pemerintah.

Sepanjang lima tahun terakhir yaitu Tahun 2015-2020, tercatat pinjaman PLN bertambah sekitar Rp 199 triliun, sementara besar biaya investasi PLN pada periode tersebut mencapai Rp 448 triliun. Hal tersebut menunjukkan dana pinjaman digunakan untuk investasi, diantaranya penambahan aset berupa  pembangkit total 10.000 megawatt, transmisi sepanjang 23.000 kilometer sirkuit, dan total gardu induk 84.000 MvA.

Dengan penambahan investasi tersebut, PLN berhasil meningkatkan  rasio elektrifikasi dari 88,3 persen pada Tahun 2015 menjadi 99,2 persen pada Tahun 2020. “Penghargaan ini menunjukan bahwa keuangan PLN sehat dan PLN kini menjadi BUMN aset terbesar, yaitu lebih dari Rp 1.600 triliun," ucap Sinthya Roesly.

Kepala Kantor Pelayanan Perbendaharaan Negara (KPPN) Khusus Investasi Abdullah Syahidin mengatakan, tujuan pemberian apresiasi ini adalah untuk mendorong peningkatan kualitas kinerja debitur. Pada penilaian Kinerja Debitur di Lingkungan KPPN Khusus Investasi 2020, dilakukan terhadap 49 BUMN.

"Dalam penilaian, kami melihat ketepatan jumlah pembayaran piutang, ketepatan waktu pembayaran piutang, dan kepatuhan pelaksanaan rekonsiliasi outstanding. Berdasarkan penilaian, PLN tetap nomor 1. Terima kasih kepada PLN untuk kerja samanya," ujarnya. 

Selain memberikan apresiasi, KPPN Khusus Investasi berharap dapat lebih memberikan semangat kepada debitur. Tidak hanya itu, Abdullah berharap pinjaman yang disalurkan menjadi manfaat bagi masyarakat.

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus