INFO NASIONAL - Kepala Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (BPSDM ESDM) Wiratmaja mewakili Menteri ESDM, perwakilan pemerintah daerah meresmikan sumur bor air tanah, Kamis (28/2/2019) di desa Bolatena, Rote Ndao, Nusa Tenggara Timur (NTT).
"Selamat menikmati air bersih, ini akan kita tambah lagi agar masyarakat tidak susah payah lagi ambil air bersih," kata Wiratmaja.
Tiga lokasi sumur bor yang telah selesai dibangun selama satu tahun kemudian diresmikan hari ini berada di Desa Bolatena, Kecamatan Landu Leko, Kabupaten Rote Ndao, Desa Oebela, Kecamatan Rote Barat Laut, Kabupaten Rote Ndao, dan Desa Pura Timur, Kecamatan Pulau Pura, Kabupaten Alor.
Ketua Adat Desa Bolatena Yunus Welem Johannes mengucapkan terima kasih atas peresmian sumur ini. "Terima kasih pada bapak Ir. Joko Widodo, kami masih teringat dan terukir di hati kami ketika beliau di Rote Dhao pada 8 Januari 2017 beliau mengatakan desa Bolatena dan desa Oebela ini kekurangan air bersih, janji tidak hanya janji tapi janji suuda ditepati, suka citalah kami," katanya.
Sumur bor air tanah dalam ini memiliki spesifikasi teknis kedalaman 80 sampai 125 m, debit antara 1,5 sampai dengan 2,5 liter/detik, dengan kontruksi pipa besi galvanis diameter 6 inchi, pasokan listrik dari genset dengan kapasitas 10 kVa=8 kWatt, menggunakan pompa selam (submersible) 3 PK, dan dilengkapi dengan rumah genset, rumah pompa, dan bak penampungan air berkapasitas 5000 liter. Dengan debit air rata-rata 2,1 liter/detik setiap sumur bor mampu melayani kebutuhan air bersih sampai dengan 2500 jiwa.
Pada 2019 ini, Kementerian ESDM menargetkan untuk dapat membangun sumur bor sebanyak 650 unit di seluruh wilayah Indonesia, jumlah tersebut meningkat 100 lokasi sumur dibandingkan tahun 2018.
Sedangkan program penyediaan air bersih melalui pengeboran air tanah dalam, terhitung dari tahun 2005 sampai dengan 2018 sebanyak 2.288 unit sumur bor dapat dibangun untuk melayani kurang lebih 6,6 juta jiwa masyarakat daerah sulit air bersih yang tersebar dari Sabang sampai Merauke.
Kekurangan air bersih masih melanda beberapa wilayah di Indonesia, hal inilah yang menjadi perhatian pemerintah, melalui Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral cq Badan Geologi untuk terus menyediakan sarana air bersih melalui pengeboran air tanah dalam di daerah sulit air di seluruh wilayah Indonesia.
Sulitnya air bersih dibeberapa wilayah di Indonesia ini ada beberapa faktor seperti geologi, geografis, pencemaran lingkungan, dan keterbatasan pembuatan sarana penyediaan. Faktor utama yang menyebabkan kurangnya air bersih di Rote ini adalah keterbatasan pemerintah setempat dalam membangun fasilitas sarana air bersih.(*)
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini